BEM Unud Dukung Kebijakan Koster Kurangi Sampah Plastik di Bali - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

4/17/25

BEM Unud Dukung Kebijakan Koster Kurangi Sampah Plastik di Bali



Denpasar, dewatanews.com - Kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster yang melarang produsen air mineral untuk memproduksi dan menjual air minum kemasan plastik berukuran di bawah satu liter kembali memperoleh dukungan. Dukungan atas larangan yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 9 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah tersebut datang dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana.

Dalam audiensinya di Jayasabha, Denpasar pada Rabu (16/4) sore, jajaran BEM Universitas Udayana lewat ketuanya, I Wayan Arma Surya Darmaputra mengatakan sangat mendukung produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di bawah satu liter di Bali harus dihentikan. 

"Saya sangat mendukung program ini untuk mengurangi sampah plastik kita di Bali. Ini solusi konkrit untuk Bali yang mana masalah sampah sudah jadi isu sejak lama," kata Arma Surya di hadapan Gubernur Koster. 

Arma Surya pun mengharapkan kebijakan ini mampu memberikan dampak yang positif serta bisa dilaksanakan dalam jangka panjang. 

"Seperti sebelumnya kebijakan pembatasan tas kresek yang awalnya banyak dikeluhkan ternyata seiring berjalannya waktu jadi terbiasa," tukasnya. "Jadi saya mewakili teman-teman BEM Udayana mengapresiasi kebijakan Pak Gubernur," imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Wayan Koster mengaku sangat senang anak-anak muda bisa mengapresiasi kebijakan yang diambil tersebut.

"Generasi muda saya lihat banyak yang mendukung kebijakan ini. Kebijakan ini juga sudah diakui pemerintah pusat dan sudah banyak diterapkan di luar negeri," jelas Gubernur.

Dirinya pun melanjutkan kalau dibiarkan terus tanpa kebijakan konkrit, maka lama- lama pariwisata Bali dianggap tidak nyaman lagi. 

"Kalau Bali bersih dari sampah plastik 'kan cantik. Naik kelas (Pariwisatanya,red) dia. Anak anak muda senang, wisman juga melihat kebijakan ramah lingkungan kita makanya naik terus kunjungannya," tandas Gubernur. "Saya bahkan didorong pemerintah pusat untuk bertahan pada kebijakan ini sekaligus mengubah perilaku masyarakat untuk minum air. Bisa gunakan tumbler, atau tempat air lain dan pelopornya Bali kebijakan ini," tambahnya lagi.

Selain masalah sampah plastik, BEM Udayana dalam kesempatan tersebut menyerahkan sejumlah kajian yang banyak fokus ke budaya, adat dan lingkungan, dengan pandangan umum  Culture for tourism. Selain itu ada pula kajian -kajian yang menyoroti tentang makin minimnya penggunaan arsitektur khas Bali dalam bangunan dan rumah dewasa ini. 

Terkait sejumlah hal tersebut Gubernur Koster mempersilahkan kalangan mahasiswa untuk menyoroti dan melakukan kajian yang mendalam dan untuk selanjutnya diadakan uji publik. 

"Kalau mahasiswa yang bersuara tentu saja murni tanpa kepentingan," tukas Gubernur Koster.

Kehadiran Jajaran BEM Udayana dalam kesempatan tersebut sekaligus untuk menginformasikan bahwa akan diadakan pra musyawarah nasional di Bandung yang menghadirkan perwakilan BEM seluruh Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com