Hadiri Gala Diner Delegasi GPDRR, Gubernur Koster Ajak Delegasi Berwisata di Bali - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

5/27/22

Hadiri Gala Diner Delegasi GPDRR, Gubernur Koster Ajak Delegasi Berwisata di Bali


Badung, dewatanews.com - Atas nama Pemerintah dan seluruh masyarakat Bali, Gubernur Bali, Wayan Koster menyampaikan Selamat Datang di Pulau Bali, Pulau Dewata yang kita cintai bersama, kepada seluruh Undangan dan Delegasi Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 Tahun 2022 dari seluruh penjuru dunia. Merupakan suatu kehormatan dan penghargaan tinggi bagi Bali, karena dipilih sebagai tempat pertemuan besar dan sangat penting ini.

Hal itu disampaikan langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster saat menghadiri acara Gala Dinner Delegasi Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 Tahun 2022 pada, Kamis (26/5) di Nusa Dua, Badung.

Dalam sambutannya, Gubernur Koster menjelaskan Bali merupakan pulau kecil dengan luas wilayah 5.636,66 km2, terdiri dari 9 Kota/Kabupten, 57 Kecamatan, 716 Desa/Kelurahan, dan 1.493 Desa Adat, dengan jumlah penduduk 4,3 juta jiwa. 

"Bali memiliki lebih dari 5.000 Pura sehingga dikenal sebagai Pulau Seribu Pura," ujar Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini seraya menyatakan Bali dikenal sebagai pulau unik karena memiliki kekayaan dan keunggulan Alam, Manusia, dan Kebudayaan yang menyatu dalam satu kesatuan tatanan kehidupan. Seluruhnya lestari di tengah-tengah masyarakat dunia dalam dinamika perubahan global.

Alam Bali, kata Koster merupakan alam yang sangat indah berisi pantai/laut, danau, sungai, dan gunung serta pegunungan; gunung di hulu dan pantai di hilir sehingga terjadi bentangan alam Nyegara-Gunung, di mana pegunungan tersebut terbentang di tengah-tengah 
Pulau Bali.

Bali didiami masyarakat yang memiliki tata kehidupan dengan kebudayaan dan spiritualitas tinggi. Tata kehidupan masyarakat Bali dengan kebudayaan adiluhung diwadahi dalam Desa Adat, tempat menyatunya simbol-simbol dan nilai-nilai yang termanifestasi dalam adat-istiadat, tradisi, seni, budaya serta kearifan lokal. 

Sistem simbol dan nilai-nilai tersebut menjadi tata kehidupan sehari-hari masyarakat Bali sehingga mewujud pada keharmonisan Alam, Manusia, dan Kebudayaan Bali yang unik, unggul, suci, agung, dan mataksu. Itulah sebabnya, Bali disebut pulau kecil yang indah dengan karisma kuat, small is beautifull, The Island of Gods, The Last Paradise, The Morning of the World, dan The Island of Love.

Leluhur dan Guru-guru suci Bali memberikan wejangan cara hidup manusia Bali yang menyatu dengan alam, yaitu: perlunya menjaga kelestarian lingkungan hidup untuk kelangsungan kehidupan: manusia adalah alam itu sendiri, manusia harus seirama dengan alam, ‘hidup yang menghidupi, urip yang menguripi’. Hidup harus menghormati alam, alam ibarat orangtua, oleh karena itu hidup harus mengasihi alam.

Tata cara kehidupan yang harmoni bersama alam tersebut, bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi, yaitu: 6 sumber utama kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan manusia, meliputi: 1) Atma Kerthi, Penyucian dan Pemuliaan Atman/Jiwa; 2) Segara Kerthi, Penyucian dan Pemuliaan Pantai dan Laut; 3) Danu Kerthi, Penyucian dan Pemuliaan Sumber Air; 4) Wana Kerthi, Penyucian dan Pemuliaan Tumbuh-tumbuhan; 5) Jana Kerthi, Penyucian dan Pemuliaan Manusia; dan 6) Jagat Kerthi, Penyucian dan Pemuliaan Alam Semesta.

Tatanan kehidupan masyarakat Bali berdasarkan keluhuran kearifan lokal Sad Kerthi telah mewariskan berbagai manuskrip sebagai pedoman dalam melakukan mitigasi kebencanaan. Seperti Lontar Widhisastra Roga Sanghara Bhumi, Bhamakertih, Palalindon, dan Andakacacar dijadikan tuntunan masyarakat dalam beradaptasi pada situasi bencana, baik bencana alam maupun bencana non-alam.

Visi Pembangunan Bali: Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan Alam Bali beserta isinya, dirumuskan berdasarkan filosofi nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi. Visi ini menjadikan kebudayaan sebagai haluan pembangunan Bali, yang diimplementasikan di seluruh Desa Adat melalui pengaturan dalam hukum adat, sehingga masyarakat Bali dapat tumbuh dinamis sekaligus adaptif terhadap potensi terjadinya bencana.

Berpedoman pada nilai-nilai kearifan lokal Bali tersebut, Kami di Bali membentuk Satgas Gotong-royong berbasis Desa Adat, secara bersama-sama, bergotong-royong, bantu-binantu secara Niskala dan Sakala, sehingga Bali berhasil menangani Pandemi COVID-19 secara  efektif. 

Gubernur Koster menyampaikan bahwa sejak tanggal  7 Maret 2022 sampai bulan Mei ini, meskipun wisatawan mancanegara datang ke Bali, dengan kebijakan Visa on Arrival (VoA) untuk 60 negara dan bebas visa untuk 6 negara serta kebijakan tanpa karantina, ternyata  Pandemi COVID-19 di Bali tetap terkendali, konsisten menurun, melandai, dan stabil yaitu; kasus positif baru harian antara 10 – 20 orang, tingkat kesembuhan kumulatif mencapai 97%, angka kematian mendekati nol, dan positive rate selalu di bawah 2%. 

Bali merupakan provinsi dengan pencapaian vaksinasi tertinggi di Indonesia; vaksin pertama mencapai 106%, vaksin kedua mencapai 96%, dan vaksin ketiga (booster) mencapai lebih dari 70%. Oleh karena itu, Bali telah sepenuhnya siap melaksanakan dan menyukseskan acara Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 Tahun 2022,  dan menjadi tempat pertemuan Presidensi G20 yang puncaknya pada tanggal 15-16 November 2022.

Gubernur Bali jebolan ITB ini meyakini pertemuan Global Platform for Disaster Risk Reduction ini akan berlangsung dengan lancar, nyaman, aman, damai, dan sukses. Vibrasi kesucian alam serta keramah-tamahan masyarakat Bali akan memberikan kekuatan dan inspirasi bagi seluruh Delegasi. 

"Kita semua berharap, pertemuan ini mampu menghasilkan rekomendasi strategis dan monumental sebagai kontribusi dalam upaya pengurangan risiko bencana di negara-negara seluruh dunia. Sebagai Gubernur Bali sekaligus mewakili masyarakat Bali, Saya menyambut baik dan bangga dengan pertemuan sangat penting ini," ungkapnya.

Mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini juga menginformasikan bahwa lebih dari 54% perekonomian Bali bergantung pada sektor pariwisata. Akibat Pandemi COVID-19 yang pertama kali muncul di Bali sejak tanggal 10 Maret 2020, pariwisata Bali telah terhenti total, sehingga pertumbuhan ekonomi Bali pada tahun 2020 mengalami kontraksi -9,33% dan tahun 2021 mengalami kontraksi -2,47%, yang pertama dan terendah di Indonesia. Namun, sejalan dengan semakin membaiknya pencapaian penanganan Pandemi COVID-19 di Bali, pada Triwulan I tahun 2022 ini, pertumbuhan ekonomi Bali telah tumbuh positif 1,46%.

Pada kesempatan ini, Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini mengundang para Delegasi mengisi waktu dan kesempatan yang baik ini untuk berwisata ke destinasi yang ada di Pulau Dewata, seperti Kuta, Sanur, Ubud, Tanah Lot, Penglipuran, Kintamani, dan Nusa Penida sambil menikmati keindahan alam, keunikan budaya, dan keramah-tamahan masyarakat Bali. 

"Dengan pencapaian penanganan Pandemi COVID-19 yang sudah baik, seluruh wilayah Bali sudah sangat nyaman, aman, dan kondusif untuk dikunjungi tanpa syarat tes PCR dan Antigen," kata Wayan Koster yang terus menjadi perhatian delegasi internasional karena tampil berpidato menggunakan busana adat Bali.

Dengan penuh rasa bahagia, Saya juga mengundang Bapak/Ibu Delegasi, berkenan mengunjungi Pameran Produk Industri Kecil Menengah yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah Bali, bertempat di Taman Budaya Provinsi Bali. Pameran ini menampilkan berbagai produk kerajinan rakyat berbasis budaya branding Bali yang sangat unik, kreatif, dan inovatif. Kehadiran Bapak/Ibu Delegasi dalam Pameran tersebut akan membuat senyum para perajin Kami yang telah mengalami tekanan ekonomi selama lebih dari dua tahun masa Pandemi COVID-19.

Menutup sambutannya, Gubernur Bali, Wayan Koster menyebut Kehadiran Bapak/Ibu Delegasi selama di Bali, akan memberi kontribusi positif bagi upaya pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com