Mohon Kerahayuan, Seluruh Desa Adat dan Krama Adat di Bali Diajak Ngrastiti Bakti - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

8/8/21

Mohon Kerahayuan, Seluruh Desa Adat dan Krama Adat di Bali Diajak Ngrastiti Bakti

 

Denpasar, dewatanews.com - Bersamaan dengan dilaksanakan Aci Pakelem Hulu-Teben di Panca Sagara pada hari Sabtu (Saniscara Kajeng Kliwon, Wayang/Tumpek Wayang), nemu Purwani Tilem Bhadrawada/Sasih Karo, tanggal 7 Agustus 2021, Pukul 08.00 – selesai, salah satunya bertujuan untuk memohon kepada Hyang Widhi Wasa maraga Ida Bhatara Baruna agar saluwiring lara merana gering agung COVID-19 cepat dikembalikan ke asalnya, beserta dampak yang menyertainya segera diakhiri, sehingga tatanan kehidupan Krama Bali bisa berjalan normal kembali.

 
Maka upacara bhakti Aci Pakelem yang dilaksanakan sebagai wujud implementasi dari visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dengan upacara Segara Kertih dan Dhanu Kertih yang didukung penuh oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali dan Majelis Desa Adat ini diharapkan kepada seluruh Desa Adat se-Bali serta masing-masing keluarga Krama Adat Bali turut serta maayu-ayu secara serentak melaksanakan kegiatan ngrastiti bakti nunas ica dengan ngaturang banten aled rasa bakti sakasidan (sesuai kemampuan/ keiklasan masing-masing).

 
Desa Adat melaksanakan ngrastiti bakti nunas ica di Pura Kahyangan Jagat/Dang Kahyangan serta Kahyangan Desa yang ada di Wewidangan Desa Adat masing-masing, sedangkan Krama Desa Adat melaksanakan ngrastiti bakti nunas ica di Sanggah/Merajan/Pura Paibon/Pura Panti/Pura Dadia masing-masing.

 
Setelah Upacara Ngrastiti Bhakti Nunas Ica selesai dilaksanakan, Ida Bhatara maraga Tirta Pangrapuh Jagat yang sudah di-tuur oleh masing-masing Desa Adat serta masing-masing Krama Desa Adat selanjutnya katedunang, raris kasiratang ke seluruh palinggih dan wewidangan Desa Adat sampai ke seluruh pekarangan rumah/kantor. 

 

Tirta juga kasiratang dan katunas masing-masing Krama Desa Adat.
Selanjutnya Tirta Pangrapuh Jagat yang kalinggihang/kajejerang ring Pura Kahyangan Jagat/Pura Jagatnatha/Pura Puseh/Pura Desa rauh ring Sanggah/Pamrajan agar tidak dihabiskan. Sehingga bisa katunas setiap hari oleh seluruh Krama dan/atau seluruh anggota keluarga Krama agar Krama Bali setata kaswecanan kapaica kenak sadya rahayu.  
 

Bila Tirta Pangrapuh Jagat tinggal sedikit, bisa diperbanyak lagi dengan tata cara sebagai berikut : a. Matur piuning dengan sarana banten/canang sakasidan (semampu dan seikhlasnya). b. Siapkan toya ning/toya anyar sukla dengan wadah yang juga sukla, lalu tuangkan Tirta Pangrapuh Jagat ini ke dalam toya ning/toya anyar, jangan justru sebaliknya, karena Tirta ini tan wenang kaungkulan. c. Linggihang kembali Tirta Pangrapuh Jagat di palinggih semula (di Sanggar Surya/Padma atau Kamulan di Rong Tengah). d. Tirta Pangrapuh Jagat kajejerang sampai 42 hari (abulan pitung dina), kasineb pada hari Minggu (Redite Pon, Kulantir), 19 September 2021.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com