Terjadi Kerumunan, Sukarmana Soroti Penerapan PKM di Denpasar - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

5/16/20

Terjadi Kerumunan, Sukarmana Soroti Penerapan PKM di Denpasar


Denpasar, dewatanews.com - Pelaksanaan Perwali No 32 tentang Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di hari pertama dan kedua menimbulkan kemacetan di setiap pos pemeriksaan jalan masuk ke wilayah Kota Denpasar. 

Pemeriksaan surat-surat kelengkapan administrasi kependudukan serta pemakaian masker telah menimbulkan antrean begitu panjang dan menciptakan kerumunan massa yang melebihi jumlah 25 orang. 

"Tentu keramaian ini sudah melanggar himbauan tentang penanganan penyebaran virus Covid-19 ini di tengah gencarnya sosialisasi Satgas gotong royong Desa Adat & Pecalang yang mengedukasi pemakaian masker, jaga jarak dan dilarang berkumpul," ujar anggota DPRD Kota Denpasar dari Fraksi Partai Demokrat, Made Sukarmana, SH, Sabtu (16/5).

Lanjutnya Sukarmana, jika kita berbicara tentang kegiatan masyarakat yang sesungguhnya, maka kita tidak bisa katakan perjalanan sebagai kegiatan utama masyarakat. Perjalanan adalah kegiatan menuju tempat mereka beraktivitas atau ber kegiatan, maka semestinya PKM itu dilakukan pada sumbernya atau tempat mereka akan aktivitas seperti berbelanja, bekerja, ke kantor ngurus surat, dan lainya.

"Ditempat inilah masyarakat akan berkumpul, kontak dengan orang lain melakukan kegiatan nya. Jadi sumber tempat melakukan kegiatan inilah yang seharusnya dibatasi mengikuti standar penanganan wabah virus Covid-19," terang Sukarmana.

Menurutnya, salah satu contohnya di pasar, masyarakat tetap berbelanja karena kebutuhan sehari-hari. Jadi pasar inilah yang di batasi, bagaimana jarak antar pedagang, jarak pembeli ngantre, kelengkapan masker, hand sanitizer, dan lainya. Begitu juga di perkantoran, pertokoan, proyek Mustinya bisa disiplin untuk memutus mata rantai Covid-19.

Kemudiaan, untuk menjaga tempat masyarakat beraktivitas inilah perlu Satgas gotong royong dan Pecalang yang mengawasi di lapangan, berikan brosur himbauan dan ingatkan setiap saat. 

"Masyarakat belum terbiasa ajakan pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak, tapi jika diedukasi dan sosialisasikan berulang kali pasti masyarakat terbiasa," imbuhnya. 

Ditambahkan, mengenai Covid-19 ini kita belum tahu kapan berakhirnya, tapi dengan pola PKM untuk kita berdisiplin, maka akan cepat kita lewati permasalahan ini. Jika kita mampu mengedukasi cara hidup disiplin, cuci tangan dan jaga jarak menjadi kebiasaan, maka akan mudah kita bangkit kedepannya. 

Kita akan terapkan kebiasaan ini dalam kehidupan sehari-hari, bukan sebaliknya PKM diterapkan lewat pemeriksaan surat yang menyebabkan antrean panjang yang dipastikan akan berisiko menimbulkan Covid-19.

"Jadi PKM  itu jangan mengatur kegiatan Masyarakat berkendara di jalan, tapi lebih kepada beraktivitas kontak dengan orang ke orang yang tidak dikenal," tambahnya. (DN - Bdi)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com