Ratusan Ribu Pemegang KIS di Buleleng Dinonaktifkan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

1/6/20

Ratusan Ribu Pemegang KIS di Buleleng Dinonaktifkan


Buleleng, Dewata News. Com —  DPRD Buleleng meminta agar pemerintah daerah segera mengambil langkah strategis terkait kondisi tersebut. Maksudnya? Dewan berharap tak ada masyarakat yang dirugikan, karena selama ini telah memegang KIS-PBI daerah. 

Berdasar data Dewatanews.com, hingga Desember 2015 lalu, jumlah peserta KIS-PBI daerah tercatat mencapai 317.244 peserta. Namun terhitung sejak 1 Januari 2020, jumlah peserta dipangkas menjadi tinggal 182.553 orang saja. Penyebabnya, terjadi kenaikan tarif iuran kelas III pada layanan BPJS Kesehatan.

Tarif iuran yang tadinya sebesar Rp25.500 per orang per bulan, naik menjadi Rp42.000 per orang per bulan.

Untuk tahun 2020 ini, Pemkab Buleleng tercatat mengalokasikan dana sebesar Rp92 miliar untuk pembayaran iuran BPJS bagi 182.553 orang.

Dari dana Rp92 miliar itu, sebanyak Rp45,08 miliar di antaranya berasal dari APBD Buleleng dan Rp46,92 miliar sisanya dari APBD provinsi.

Bila ingin mempertahankan jumlah peserta sebanyak 317.244 orang, Pemkab Buleleng harus merogoh anggaran hingga Rp159,89 miliar.

Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna mengaku, kenaikan tarif iuran memang belum dihitung dalam APBD 2020.

Sebab aturan kenaikan tarif terbit setelah pembahasan APBD rampung. Selain itu, kemampuan anggaran daerah juga sangat terbatas.

”Kami sudah bersurat ke eksekutif. Minggu depan kami akan lakukan rapat koordinasi dengan eksekutif, sehingga ada kebijakan strategis yang bisa diambil terkait hal ini,” kata Supriatna.

Menurutnya, dewan sudah menggodog sejumlah alternatif yang mungkin saja diambil. Tak kurang dari tiga alternatif akan ditawarkan pada pihak eksekutif pada pertemuan yang dilakukan pekan depan.

Alternatif pertama, pemerintah harus mengalokasikan tambahan dana untuk masyarakat. Terutama yang kartunya sempat dinonaktifkan. Opsi ini sempat diambil pada tahun anggaran 2019 lalu.

Opsi kedua, pemerintah memberikan dana talangan ke RSUD Buleleng untuk melayani pasien-pasien kurang mampu.

”Alternatif terakhir, ya buat saja jaminan kesehatan daerah (jamkesda) dengan sistem ”real cost”. Tapi khusus untuk 134 ribu warga yang sekarang status kartunya nonaktif, dan warga-warga lain yang luput pada program tahun lalu,” jelas Supriatna. (DN ~TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com