Kedepan, Perlu Antisipasi Perubahan Dalam Dunia Pendidikan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

11/12/19

Kedepan, Perlu Antisipasi Perubahan Dalam Dunia Pendidikan


Denpasar, Dewata News. Com - Bicara mengenai tantangan dunia pendidikan, pasti akan dirasakan cukup berat kedepanya. Apalagi kedepanya akan dituntut untuk bisa mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi dalam kemajuan dan perkembangan dunia pendidikan di era digital industri 4.0 ini. Hal tersebut diucapkan oleh Ketua Yayasan Dwijendra, Dr. I Ketut Wirawan, SH, M. Hum, Selasa (12/11) disela-sela acara puncak karya pedudusan alit dan ngenteg linggih di Dwijendra.

Menurutnya, tujuan pembelajaran di sekolah atau Perguruan Tinggi bukan hanya sekedar nilai-nilai yang bagus di atas kertas. Namun yang tak kalah pentingnya dari capaian akademik tersebut adalah terbangunnya sikap mental yang baik dari peserta didik. 

"Oleh karena itu, guna mencapai tujuan tersebut perlu diusahakan dengan berbagai upaya, baik dari sekala maupun niskala, sebagaimana yang menjadi keyakinan umat Hindu di Bali," ujarnya.

Dikatakan, upacara ini sendiri merupakan upaya mempersiapkan segenap civitas akademika Dwijendra secara spiritual agar siap menghadapi perkembangan yang ada kedepannya.

“Upacara ini kita laksanakan secara spiritual dengan melibatkan seluruh civitas akademika baik guru, dosen, pegawai, mahasiswa maupun siswa agar kedepanya sudah siap untuk menghadapi perkembangan dunia pendidikan yang sudah dirasakab mengarah pada era digitas industri 4.0,” ucapanya.

Setelah upaya spiritual ini, terang Ketut Wirawan, selanjutnya akan dilakukan upaya peningkatan kapasitas dan kualitas tenaga-tenaga pendidik yang ada di Dwijendra. Mereka akan diberikan pelatihan-pelatihan yang tujuannya agar kemampuan mendidik dan mengajarnya semakin meningkat.

“Yang ditingkatkan adalah kompetensi, diadakan pelatihan-pelatihan untuk para guru-guru dan dosen sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan, disamping itu juga mereka akan diberikan pengetahuan psikologi anak didik yang juga perlu ditingkatkan. Karena setiap anak itu kan memiliki bakat yang berbeda-beda, sehingga anak itu dalam belajar merasa senang tanpa ada paksaan,” imbuhnya.

Upacara yang dilaksanakan 15 tahun sekali ini dipuput oleh empat orang Pandhita (Peranda) masing-masing Ida Pedanda Wayahan Wanasari dari Gria Wanasari Sanur, Ida Pedanda Gede Pasuruan Manuaba (Gria Megelung, Sangeh), Ida Rsi Wayabiye Suprabu Sugata Karang (Buduk, Mengwi) dan Ida Pedanda Gede Diatmika (Gria Gede Telaga, Klungkung). (DN - Bdi)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com