STAHN Mpu Kuturan Optimalkan Dosen Muda Hadapi Tantangan Pendidikan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

9/15/19

STAHN Mpu Kuturan Optimalkan Dosen Muda Hadapi Tantangan Pendidikan


Buleleng, Dewata News. Com - Menghadapi tantangan perguruan tinggi di era rovolusi industri dan digitalisasi, perguruan tinggi Hindu di Bali mempersiapkan diri. Di tengah kompetisi lembaga pendidikan yang ketat, SDM dan tenaga pengajar menjadi kunci agar performa kampus Hindu diterima oleh masyarakat dan menjadi solusi keumatan. 

"Potensi SDM dan dosen muda jadi modal bagi STAH Negeri Mpu Kuturan ke depan untuk berinovasi dalam pembelajaran dan menjawab tantangan era sekarang yang terus berubah dengan cepat," kata Ketua Jurusan Dharma Duta STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja Dr Made Sedana disela Ramah Tamah (Ratam) di Monumen Bhuwana Kerta, Desa Panji Kecamatan Sukasada, Buleleng, Minggu (15/09). 

Tantangan perguruan tinggi, lanjut Sedana, kiat kompleks. Kampus tak semata meluluskan para sarjana. Tapi juga membekali skill dan keahlian agar para lulusan  siap kerja hingga bisa mandiri.

Sebagai Kampus Hindu Negeri satu-satunya di Bali Utara, pihaknya menambahkan antusias mahasiswa baru tahun ini mendekati angka 400. Hal ini menunjukkan partisipasi masyarakat yang besar untuk mengenyam pendidikan di lembaga Hindu.

Melalui rekrutmen CPNS tahun 2018 lalu, setidaknya STAHN Mpu Kuturan memiliki 69 dosen muda yang lahir dari proses seleksi ketat. 

Sedana juga menegaskan, STAHN Mpu Kuturan kerapkali  diidentikkan dengan perguruan tinggi untuk mencetak sarjana agama. Padahal hal itu terbantahkan dengan keberadaan program studi "umum". 

Seperti Prodi Ilmu Komunikasi dan Pariwisata Budaya. Tahun depan, akan dirancang program studi bisnis dan akutansi.

"Membangun pendidikan dan SDM  Hindu tak cukup dengan jurusan agama, tapi berbagai jurusan yang relevan dengan kehidupan saat ini," ucapnya. 

Sementara itu Ketua Panitia Ratam Jurusan Dharma Duta, I Putu Mardika, M.Si menjelaskan, kegiatan perdana ini bertujuan untuk membangun kebersamaan, perkenalan mahasiswa baru antara dosen, pegawai dan pejabat di civitas kampus. 

Menariknya, konsep Ratam digelar secara gotong royong dan penuh kekeluargaan yang melibatkan mahasiswa baru dan pegawai-dosen.

"Kebersamaan dan kesederhanaan menjadi poin penting dalam Ratam yang perdana ini. Momentum ini sebagai pengenalan dunia kampus dan dunia akademik dengan cara yang berbeda," kata Mardika. 

Selain memberikan arahan terkait perkuliahan di tahun ajaran baru  2019, Ratam kali ini diisi juga terkait sosialisasi dan literasi mengenai sampah plastik. Mahasiswa didorong menjadi agen perubahan yang bijak dalam penggunaan sampah plastik. Mulai dari langkah preventif hingga solutif. (DN - TiR).--

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com