Desa Pakraman Runuh Wakili Kecamatan Buleleng Lomba Desa Adat, Subak Abian dan Desa Sadar Lingkungan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

7/2/19

Desa Pakraman Runuh Wakili Kecamatan Buleleng Lomba Desa Adat, Subak Abian dan Desa Sadar Lingkungan


Buleleng, Dewata News. Com - Desa Pakraman Runuh menjadi duta Kecamatan Buleleng dalam ajang lomba Desa Adat, Subak Abian, dan Desa Sadar Lingkungan tahun 2019.

Kegiatan penilaian dilaksanakan pada hari, Senin pagi (01/07) dipimpin Kepala Dinas Kebudayaan Drs. Gede Komang, M.Si yang dipusatkan di Pura Desa, Desa Pakraman Runuh ini dibuka Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG.

Untuk tahun 2019, Periode Lomba Desa Adat, Lomba Subak dan Lomba Desa Sadar Lingkungan digabung dalam satu kegiatan. Desa Pakraman Runuh merupakan desa kedua yang dikunjungi setelah Desa Julah, Kecamatan Tejakula yang dilakukan beberapa hari yang lalu. Penilaian ini dimulai sejak tanggal 26 Juni 2019 dan berakhir pada bulan Juli.

Penggabungan undian ini dilakukan untuk efisiensi, undian waktu, tenaga dan biaya, seperti diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan Drs. Gede Komang, M.Si.

Menurut Gede Komang, melalui kompetisi tersebut masyarakat yang menjadi sasaran akan dapat mengimplementasikan apa yang mereka kerjakan untuk dilaksanakan sehari-hari.

“Kalau dulu kan lomba ini dipisah, jadi banyak biaya. Nah saat ini sesuai dengan petunjuk Bapak Bupati dan Bapak Wakil, lomba ini akhirnya digabung ke hasil juga sama untuk kemajuan dan pembangunan Desa,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG mengatakan, dengan adanya lomba Desa adat ini, Pemkab Buleleng menekankan Desa adat untuk menjalankan konsep Tri Hita Karana. Dengan adanya Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat, maka Desa Adat akan diatur secara mendasar dan dibahas tentang berbagai aspek berkenaan dengan desa adat di Bali untuk memperkuat kedudukan, kewenangan, dan peran desa adat.

“Dengan adanya Perda nomor 4 tahun 2019 ini, Desa Adat akan benar-benar diberdayakan. Ini berarti Desa Adat bukan hanya berperan sebagai objek, tetapi juga berperan sebagai obyek pembangunan”, jelasnya.

Untuk Lomba Desa Sadar Lingkungan diungkapkan Ketua Tim Desa Sadar Lingkungan (DSL), bahwa pembicaraan terbuka dari kesertaan masyarakat untuk memulai hidup sehat. Salah satunya dengan mengelola sampah diawali dari rumah tangga, mengedepankan program tiga R (menggunakan kembali, mendaur ulang, mengurangi), yaitu menggunakan kembali, mendaur ulang dan mengurangi timbunan sampah. 

Melalui Persetujuan DSL, masyarakat melalui Desa Pakraman akan dapat memanfaatkan sampah yang disediakan khusus produksi sampah plastik. (DN - TiR).-

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com