Hampir kisaran waktu dua pekan berlalu "disulapnya'' Terminal Banyuasri menjadi Pasar yang dijejali para pedagang yang sebelumnya berjualan di Pasar Tumpah. Karena memunculkan pedagang "anyar" yang memanfaatkan ruang pasar, sehingga tak sedikit pedagang tak kebagian tempat.
Mirisnya lagi, keluhan pemilik toko, sebelah barat pintu masuk terminal yang sebelumnya leluasa berjualan terpaksa tutup sebelum waktunya malam seolah tidak mendapat perhatian dari pejabat pemegang kebijakan mengatur dan pengelola pasar. Karena depan toko di sepanjang jalan A.Yani, Utara SPBU berjejer pedafang berbagai tanpa memberikan ruang keluar masuk pemilik maupun warga.
Seperti misalnya Apotek Nugraha milik seorang pejabat KPU Buleleng mengaku capek menyampaikan. Kalau siang masih bisa "bernafas" untuk berjualan tapi mulai sore, mobil-mobil pengangkut barang dagangan, termasuk pedagang bermobil leluasa menutup deretan toko. Bahkan, setengah badan jalan padat dari arus lalu lintas dimanfaatkan.
Mirisnya lagi pantauan Dewatanews.com, Jumat sore hingga malam (07/06), depan Posko Lebaran Polres Buleleng, depan pintu masuk terminal, selain dipenuhi parkir motor, juga pedagang bermobil. Saat itu ada dua unit mobil pickup nangkring berjualan tidak digubris. Belum lagi "dihiasi" parkir sepeda motor.
Sementara Kaling Banyuasri II Komang Awan yang mengaku sebagai pembina petugas parkir pasar tumpah, meski bilang sulit mengatur perparkiran tapi ikut juga pungut Retribusi Parkir tanpa karcis, seperti petugas pungut lainnya.
"Kami memang dikasi karcis dari Dishub Buleleng tapi warga tidak mau menerima, sehingga tidak kami berikan karcis, toh juga untuk penyetoran retribusi parkir sudah di target", kata seorang petugas parkir sebelah timur pintu masuk.
Berapa setor ke Dishub? Petugas yang jauh sebelumnya tukang utak Atik togel ini mengatakan, kisaran Rp400 ribuan per hari.
Dapat disimpulkan, bahwa pedagang tumpah di Terminal Banyuasri kendati sudah diminta Bupati PAS agar PD Pasar, Dinas PUPR, Dishub dan instan terkait dilakukan penataan yang baik, namun masih memunculkan permasalahan, utama menyangkut perparkiran.
- Made Tirthayasa -
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com