Kelola Lembaga, Kepala Dinas Minta Cintai Pekerjaan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

6/13/19

Kelola Lembaga, Kepala Dinas Minta Cintai Pekerjaan


Gianyar, Dewata News. Com - Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Gianyar, Dewa Putu Mahayasa, menegaskan tiga poin penting untuk pengelolaan Lembaga Perkreditan Desa / LPD yang baik. Diantara poin tersebut,  mencintai pekerjaan menjadi hal yang mutlak untuk membangun LPD berkembang dengan baik.

Selain itu, menerapkan prinsip kehati-hatian menjadi bagian terpenting dalam menjalankan keuangan, utamanya dalam pemberian kredit. Sedangkan mengikuti globalisasi, di jaman kekinian pengelola LPD juga dituntut melek tehnologi.

Ini disampaikan saat membuka Pelatihan Manajemen Pengelolaan Non Koperasi, Pra Koperasi,, LPD,  di Gedung PLUT KUMKM Kabupaten Gianyar (13/06), hari ini. Kegiatan selama dua hari ini, dihadiri Tata Usaha atau bidang pembukuan LPD se-Kabupaten Gianyar, dengan Narasumber Dinas Koperasi, LP-LPD provinsi Bali, LP-LPD Kab Gianyar, BKS Provinsi Bali.

Penting dilakukan,  karena keberadaan LPD milik desa pakraman ini dinilai sangat luar biasa. Memiliki Perda tersendiri, tanpa disadari satu-satunya lembaga kebanggaan desa pakraman ini tidak terjamah dari undang-undang, dan berbeda dengan lembaga lainnya.
Disisi lain, pengurus selaku pengelola harus bisa di intripeksi diri dalam situasional,m kekinian dan menuju persaingan yang sehat.

Lebih-lebih di desa pakraman saat ini terdapat lembaga lain seperti Koperasi,  BPR, serta lembaga lainnya. Merubah pemikiran untuk membangun kepercayaan warga desa sebagai pemilik inilah, penting dilakukan pelatihan Sumber Daya Manusia.

Pemerintah Daerah Gianyar memberikan dukungan terkait membangun LPD yang lebih baik dan mampu bersaing. Globalisasi bagaimana meningkatkan sumber daya manusia, khususnya dibidang tehnik pelaksanaan tugas.

Kepala Dinas Koperasi kabupaten Gianyar, Dewa Putu Mahayasa, mengakui jika permasalahan kredit masih mendominasi  permasalahan LPD secara umum. " memang permasalahan lpd saat ini didominasi permasalahan kredit yang disebabkan berbagai hal", ungkapnya.

Tidak sedikit permasalah disebabkan prinsip kurang hati-hati saat menyalurkan kredit, sebagian juga disebabkan nasabah yang nakal, hingga malas membayar kredit.

Demikian halnya dengan penyelesaian permasalahan, hendaknya pengelelo mengutamakan musyawarah internal, pengelola, badan pengawas, yang telibat didalamnya. (DN - CiN)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com