Komitmen Buleleng Entaskan Kemiskinan Sasar 27 Desa Miskin - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

4/2/19

Komitmen Buleleng Entaskan Kemiskinan Sasar 27 Desa Miskin


Buleleng, Dewat News. Com — Merupakan komitmen Pemkab Buleleng dalam mengentaskan kemiskinan, melalui Bappeda Litbang telah dilakukan pendataan terhadap desa-desa yang nantinya menjadi sasaran prioritas. Pendataan yang dilakukan mencakup 27 desa yang berasal dari usulan Sembilan kecamatan di Kabupaten Buleleng.

Hanya saja, Humas Buleleng tidak menyebut 27 desa yang akan menjadi sasaran dalam pengentasan kemiskinan di Kabupaten Buleleng. ”Bappeda Litbang selain mendata, juga melakukan identifikasi untuk menetapkan potensi yang ada di desa-desa sasaran prioritas pengentasan kemiskinan”, ungkap Kabag Humas & Protokol Setda Buleleng Ketut Suwarmawan, S.STP,MM kepada Dewatanews.com di Singaraja, Selasa (02/04) siang.

Mengurai hasil rapat di Kantor Bappeda Litbang Kabupaten Buleleng, juga disebutkan bahwa para camat mengusulkan masing-masing 3 desa yang nantinya menjadi basis sasaran pengentasan kemiskinan di wilayahnya. Usulan itupun disesuaikan dengan data yang dimiliki oleh Bappeda Litban, dengan melihat jumlah atau prosentase penduduk miskin yang ada di desa-desa usulan.

Sementara itu, Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Buleleng Ir.Nyoman Genep,MT mengungkapkan, upaya pengentasan kemiskinan mencakup 27 desa di Kabupaten Buleleng sebagai sasaran prioritas merupakan tindaklanjut dari hasil Musrenbang Kabupaten serta arahan dari Bupati Buleleng belum lama ini. 

”Dalam menentukan desa yang nantinya menjadi sasaran program pengentasan kemiskinan ini, Bappeda Litbang menggunakan beberapa pendekatan, yaitu jumlah KK miskin, prosentase KK miskin, dan pendekatan satu kawasan”, jelasnya.

Nyoman Genep menerangkan, meskipun ada suatu desa yang secara jumlah KK miskin mungkin lebih tinggi, tetapi akan dipilih desa yang berada dalam satu kawasan wilayah dengan penduduk miskin tinggi. Pendekaatan ini diambil untuk memudahkan mementukan paket kebijakan dalam suatu kawasan. Kendati demikian, pendekatan dengan melihat jumlah dan prosentase penduduk miskin tetap dominan dalam hal ini.

Genep mengakui, bahwa dalam menentukan  desa-desa dengan penduduk miskin tinggi tersebut juga melibatkan instansi lain, yaitu dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Sosial, termasuk dengan Camat.

”Karena kami inginkan nantinya akan membentuk Bumdes bersama, kemudian penanganan infrastruktur juga akan lebih mudah dilakukan bila berada dalam satu kawasan”, ungkapnya.

Dalam forum itu, Genep juga sudah meminta masing-masing Camat dan Perbekel untuk mengidentifikasi potensi-potensi apa yang ada di masing-masing desa dimaksud. Sedangkan untuk program dan kegiatan masing-masing SKPD sudah dilakukan identifikasi saat pelaksanaan Musrenbang beberapa waktu lalu. Nantinya, Bappeda Litbang akan melakukan sinkronisasi antara program dan kegiatan SKPD dengan usulan-usulan yang berasal dari desa.

”Selanjutnya akan kami mantapkan kembali, setelah sinkron antara masukan desa dengan masukan SKPD, baru kami keluarkan program resminya. Nanti akan dilihat berapa jenis kegiatannya, berapa butuh anggarannya”, imbuhnya.

Untuk diketahui, bawa program pengentasan kemiskinan dengan mengambil tiga desa di tiap kecamatan ini baru efektif dilaksanakan tahun anggaran 2020 mendatang. Saat ini seluruh proses perencanaan tengah digarap serius. Pendekatan kawasan inipun tetap dengan melihat potensi unggulan pada kawasan dimaksud. Nantinya, dengan teridentifikasinya potensi pada kawasan tersebut akan dapat ditentukan SKPD mana yang dominan dalam menangani desa atau kawasan itu. (DN ~ TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com