Gung Ronny: Sebelum Hari Raya Nyepi Umat Hindu Melaksanakan Pemelastian - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

3/4/19

Gung Ronny: Sebelum Hari Raya Nyepi Umat Hindu Melaksanakan Pemelastian


Denpasar, Dewata News. Com - Sebelum menyambut datangnya perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1941, seluruh umat Hindu di Kota Denpasar terlebih dahulu melaksanakan upacara melasti ke Pantai Padang Galak. "Dimana seluruh umat Hindu di Kota Denpasar sejak subuh sudah memadati Pantai Padanggalak," ujar I Gusti Agung Ronny Indra Wijaya yang akrab disapa Gung Ronny, Senin (4/3).

Menurut calon legeslatif (caleg) DPRD Bali dapil Kota Denpasar dari Partai NasDem nomor urut 5 ini, umat dari sejumlah desa pakraman di Kota Denpasar mulai berdatangan untuk menyelenggarakan pamelastian. "Mulai dari subuh hingga siang hari iring-ringan ribuan umat masih terus berdatangan untuk menggelar upacara pamelastian," terangnya.

Lanjut Gung Ronny, dari pantai lainnya di Kota Denpasar seperti terlihat di Pantai Segara, Sanur juga melaksanakan kegiatan pemelastian. “Memang, pada tanggal 4 Maret 2019 merupakan puncak dari kegiatan melasti. Karena dilihat dari waktunya, sangat tepat dan tidak terlalu berdekatan dengan kegiatan lainnya saat Nyepi,” ucapnya.

Seperti diketahui, rangakaian pelaksanaan tawur kesanga dan Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1941 diawali dengan upacara melasti. Kegiatan melasti ini dilakukan oleh masing-masing desa pakraman sebagai simbul menyucikan alam semesta dan juga penyucian diri. Karena pada saat Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1941 adalah hari dimana masyarakat Hindu harus melaksanakan Catur Berata Penyepian seperti Amati Geni (tidak boleh menyalahkan api/lampu), Amati Karya (tidak boleh bekerja/malakukan berbagai aktivitas), Amati Lelanguan (tidak boleh melakukan kesenangan/menghibur diri dengan judi, bersinah, dan lainya), dan Amati Lelungaan ( tidak boleh berpergian kemana-mana). (DN - Bdi)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com