Buleleng, Dewata News. Com — Rapat koordinasi SMK Jejaring Kerja LSP SMK Negeri 1 Singaraja ditandai dengan penandatanganan MoU. Penandatanganan nota kesepahaman atau MoU SMK Jejaring Kerja Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dilakukan masing masing kepala SMK Negeri maupun Swasta dari 12 SMK dalam wilayah Provinsi Bali untuk menentukan materi uji kompetensi itu berlangsung, Jumat (01/02).
Menurut Kepala SMK Negeri 1 Singaraja, Nengah Suteja, kegiatan ini merupakan implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang revitalisasi SMK melibatkan beberapa kementerian.
”Salah satu spirit dari Inpres No 9 tahun 2016 tersebut diharapkan mampu mendorong mencetak tenaga-tenaga menengah trampil yang siap nanti mengisi lowongan kerja di era globalisasi dan persaingan asia serta menyambut bonus demografi 2023 mendatang , dimana penduduk indonesia ketika itu diperkiakan 67 juta jiwa, 70 persennya adalah tenaga-tenaga produktif,” ucap Suteja.
Terkait dengan itu, Suteja menambahkan, sudah saatnya anak anak SMK atau kejuruan vokasional yang harus dipersiapkan skill atau keahliannya sedini mungkin. Salah satu indikator anak anak SMK memiliki keahlian yang bagus adalah dengan sertifikat LSP.
Selain itu output SMK ditandai dua indikator seperti kemampuan pengetahuannya dalam bentuk ijazah dan pembuktian menunjang keahliannya berupa sertifikat diperoleh melalui lembaga sertifikasi profesi sebagai salah satu syarat untuk bisa diterima dalam dunia kerja.
”Lembaga Sertifikasi Profesi SMK Negeri 1 Singaraja yang mendapatkan lisensi dari BNSP tahun 2017 lalu dipercaya melakukan uji kompetensi keahlian SMK jejaring untuk pertama kali dalam wilayah Provinsi Bali. Hal ini merupakan suatu kebanggan, dijadikan semacam pionir,” imbuhnya.
Namun dibalik itu ungkap Nengah Suteja tetap ada tanggung jawab besar dalam mempersiapkan dan dari ribuan anak anak kumpulan dari SMK jejaring yang terbanyak dari jurusan akuntasi menyusul perkantoran dan perjalanan wisata nantinya setelah lulus SMK siap diterima di dunia kerja bukan sebaliknya.
Sementara itu Kepala UPT Dinas Pendidikan Provinsi Bali di Kabupaten Buleleng, Made Suarja mengapresiasi kegiatan LSP yang tergabung dalam satu rumpun kelompok kepala SMK dengan keahlian bidang yang sama.
Kepala SMK Negeri 1 Tabanan, Wayan Sudarsana mengatakan sebagai peserta dan anggota jejaring dari LSP pihaknya menyambut antusias kegiatan tersebut dengan harapan para siswanya nanti bisa mengikuti ujian melalui LSP. Sehingga nantinya memperoleh sertifikasi profesi berlogo BNSP dan tidak lagi menggunakan DUDI (tuntutan dunia usaha dan industri).
Uji Kompetensi Keahlian (UKK) SMK jejaring LSP SMK Negeri 1 Singaraja dilaksanakan pada rentang waktu 1 April sampai 31 Mei 2019. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com