Tradisi Meketekan, Cacah Jiwa Warga Banjar Patas Secara Niskala - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

11/22/18

Tradisi Meketekan, Cacah Jiwa Warga Banjar Patas Secara Niskala


Gianyar, Dewata News. Com - Berbeda dengan wilayah lainnya,  menghitung jumlah warga di Banjar Patas, Desa Taro, Tegallalang, Gianyar, selain di data menurut catatan sipil, juga didata secara niskala. Ini dilakukan saat tradisi "meketekan" yang digelar di  Pura Dalem Desa Pakraman Setempat setiap tahun sekali.

Meketekan diyakini warga sebagai hari baik memulai menapak kehidupan untuk satu tahun kedepan.NIni juga kemudian menjadi awal dari kaul bagi seluruh warga yang akan dibayarkan kaulnya setahun kemudian.

Ada perbedaan jenis kaul bagi warga di Banjar Patas ini, jika tradisi "cocongan" atau aci keburan ayam, merupakan pembayaran kaul untuk setiap warga dengan jenis kelamin laki-laki, sedangkan kaul sesajen penek, dikhususkan untuk seluruh warga perempuan. Semua kaul ini dihaturkan di Pura Dalem setempat dan diikuti oleh seluruh warga.

Kelihan Adat Banjar Patas, I Made Jojol,  meketekan  ini rutin digelar warga setiap setahun sekali, untuk menghitung jumlah jiwa dari bayi baru lahir hingga orang tua, "seluruh warga didata, dari baru lahir sampai orang tua", katanya saat melakukan persembahyangan terkait tradisi meketekan.

Di tradisi meketekan ini, setiap jiwa diwajibkan untuk menyetorkan uang kepeng bolong yang kemudian dihitung oleh prajuru adat setempat. Penghitungan inipun dilakukan di areal pura dan disaksikan oleh seluruh warga sebelum akhinya dilakukan persembahayangan bersama.

Dengan Krama Desa pengarep hanya 24 Krama, tradisi meketekan ini sebagai salah satu cara cacah jiwa, pendataan warga secara niskala, sekaligus memohonkan keselamatan dan kelancaran dalam menjalankan segala bentuk aktifitas. Dengan tradisi meketekan ini juga memudahkan menghitung perkembangan jumlah warga dalam kurun waktu satu tahun.

Tercatat saat tradisi malam ini ( 21/11) digelar jumlah penduduk Banjar Patas saat ini sejumlah 494 jiwa dengan rincian 2, sari sebelumnya tahun lalu hanya 486 jiwa. (DN CiN)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com