Gung Ronny Berharap Defisit Anggaran BPJS Kesehatan Segera Bisa Diatasi - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

11/11/18

Gung Ronny Berharap Defisit Anggaran BPJS Kesehatan Segera Bisa Diatasi


Denpasar, Dewata News. Com - Kini permasalah muncul di Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terkait permasalah difisit anggaran. BPJS yang selama ini biasanya menangani permasalahan orang sakit justru kini didera soal penanggungan hutang kepada penyedia layanan kesehatan yang merupakan mitra kerja. 

"Hal tersebut diketahui oleh hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang mengatakan defisit anggaranya mencapai Rp 10, 5 triliun hingga tahun 2018 yang sudah sempat disampaikan di media masa baru-baru ini," ujar I Gusti Agung Ronny Indra Wijaya yang akrab disapa Gung Ronny, Senin (12/11).

Dikatakan, adanya defisit anggaran BPJS tersebut yang mencapai puluhan triliun, pemerintah harus menambal defisit ini dengan menggelontorkan dana triliunan rupiah. Itupun terucap dari temuan anggota komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan dan perbankan, I Gusti Agung Rai Wirajaya. "Dimana dijelaskan penyebab BPJS Kesehatan menanggung beban hutang adalah carut marut di internal BPJS Kesehatan hingga di tempat pelayanan kesehatan mitra BPJS," terangnya.

Gung Ronny menanggapi kalau permasalah tersebut muncul datangnya dari layanan BPJS Kesehatan itu sendiri. Sebagai pengguna layanan BPJS Kesehatan juga sempat merasakan bahwa dokter atau perawan sering kali mengusulkan penambahan obat. Padahal obat yang diberikan belum begitu habis, dan sakit yang di derita juga tidak begitu parah. "Justru ditambahkan obat lagi, nah ini yang musti menjadi perhatian serius agar obat-obatan yang diberikan oleh dokter bila masih ada, jangan ditambah lagi yang mengakibatkan pemborosan," ucapnya.

Lebih lanjutnya, penyebab faktor lainya yang juga menjadi defisit anggaran yakni kurangnya kasadaran masyarakat dalam menjalankan kewajibanya selaku pengguna layanan BPJS Kesehatan. Masyarakat dikatakan hanya bembayar iuran pada saat pendaftaran saja dan selanjutnya sering terlambat. Padahal pemerintah selama ini mengelurkan kebijakan ini untuk masyarakat. "Mustinya semua pihak bisa bekerjasama, baik masyarakat sebagai penerima layanan kesehatan, BPJS Kesehatan, serta pihak rumah sakit pemberi layanan kesehatan," imbuhnya.

Ditambahkan, isu BPJS Kesehatan akan menaikan iuran, bagi saya sama pendapat dengan anggota DPR RI yakni BPJS Kesehatan jangan terburu-buru mengambil keputusan untuk menaikan iuran. Mustinya harus diambil solusi lainya yang lebih bijak lagi agar tidak membebani masyarakat nantinya. Semoga persolan yang terjadi dilingkaran BPJS Kesehatan terkait defisit anggaran segera secepatannya bisa diatasi dengan baik demi meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat kedepanya. Bdi

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com