PKK Buleleng ”Ngaturin” Piodalan di Pura Padmasana Gedung Wanita Laksmi Graha - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

10/13/18

PKK Buleleng ”Ngaturin” Piodalan di Pura Padmasana Gedung Wanita Laksmi Graha


Buleleng, Dewata News. Com — Bertepatan dengan Hari Raya Saraswati, pada hari Sabtu (13/10), Tim Penggerak PKK Kabupaten Buleleng ”ngaturin” upacara Piodalan di Pura Padmasana yang ada di Gedung Wanita Laksmi Graha, Singaraja.

Upacara Piodalan pagi itu dihadiri oleh Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra,Sp.OG didampingi Kadis PMD Made Subur,maupun Dirut PDAM Buleleng I Made Lestariana serta sejumlah pengurus PKK maupun WHDI Kabupaten Buleleng.

Kadis PMD Buleleng Made Subur disela-sela kegiatan upacara menerangkan, bahwa piodalan yang digelar di Pura Padmasana Gedung Wanita Laksmi Graha ini merupakan upacara yadnya rutin yang digelar setiap Hari Saraswati. Pelaksanaan piodalan ini, menurut Made Subur, sebagai wujud puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi melalui perwujudNya yang berstana di Pura Padmasana tersebut.

"Kami juga ingin mengajak staf yang ada untuk bersyukur atas keselamatan, kesehatan, dan rejeki yang diberikan olehNya," terang Made Subur. 

Selain itu, lanjut Made Subur, Gedung Wanita Laksmi Graha yang sering dimanfaatkan oleh banyak orang luar dengan berbagai kepentingan, sehingga secara niskala dianggap kotor. Oleh sebab itu perlu dibersihkan melalui upacara pecaruan. Mantan Kepala Pelaksana BPBD ini juga berharap nantinya piodalan ini bisa diikuti oleh seluruh SKPD yang ada.

Piodalan di area Gedung Laksmi Graha pagi itu dipuput oleh Ida Pandita Mpu Widya Tanaya Kerti dari Geriya Giri Luwih Sari, Desa Gitgit. 


Dalam darma wacananya, Ida Pandita menjelaskan, bahwa dalam kehidupan sehari-hari manusia diliputi oleh nafsu panca indria, dan berlaku hukum Rwa Bhineda. Bahkan dalam perilaku sehari-hari manusia cenderung lebih banyak berbuat yang tidak baik.

"Sehingga melalui piodalan ini kesucian Ida Sang Hyang Widhi Wasa (dalam diri manusia) kembali dibangkitkan. Dan pada saat itu (manusia) akan dapat berpikir, berbicara, dan berprilaku yang berdasar pada kerahayuan (kebaikan)," terangnya.

Sementara itu Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjdira ketika ditemui usai persembahyangan mengingatkan tentang momentum hari raya Saraswati sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan. 

Untuk itu sebagai umat Hindu, Sutjidra berharap agar setiap orang mampu mengisi diri dengan ilmu pengetahuan. "Sebagai umat Hindu agar mampu memaknai, kemudian mengambil intisari dari ajaran kitab suci yang diturunkan oleh Sang Hyang Widhi. Jadi dengan ilmu pengetahuan kita gunakan untuk menapaki dan menjalani kehidupan yang lebih baik," ungkapnya.

Pada piodalan yang bertepatan dengan hari turunya Ilmu Pengetahuan tersebut juga dipersembahkan tarian Rejang Renteng yang dibawakan oleh pengurus WHDI Kabupaten Buleleng. Tampak ikut serta dalam penampilan tarian Rejang Renteng itu, Ketua WHDI Kabupaten Buleleng yang juga istri Wakil Bupati Ny.Ayu Wardhany Sutjidra. (DN ~ TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com