Karateka Harus Junjung Tinggi Sumpah Karate

Karateka Harus Junjung Tinggi Sumpah Karate

SUMPAH KARATE

1. Sanggup memelihara kepribadian

2. Sanggup patuh pada kejujuran

3. Sanggup mempertinggi prestasi

4. Sanggup menjaga sopan santun

5. Sanggup menguasai diri

MENYIKAPI pertanyaan Kadek Kariana halaman grup Humas KONI Buleleng, penting untuk diketahui masyarakat, khususnya Kadek Kariana yang notabena adalah Humas KONI Kabupaten Buleleng, terkait karateka cilik Komang ”Lolak” Sastrawan.

Pada halaman grup Humas KONI Buleleng, Kadek Kariana menulis ”apakah dikirim oleh Lemkari atau atas nama FORKI???”

Kadek Kariana semestinya tidak seperti masyarakat pembaca lainnya hanya membaca judul dari suatu pemberitaan. Terlebih selaku Humas KONI Kabupaten Buleleng, hendaknya suatu berita dibaca runtut hingga selesai, sehingga mengetahui apa yang diurai dalam pemberitaan dimaksud.

Kenapa? Dewata News sebagai media online menurunkan berita dengan judul ”Karateka Lemkari Lolak Wakili Indonesia ke Kejuaraan Karate di Belgia”, dikemas dari rilis Humas Pemkab Buleleng.

Sebelum menyimak siapa Karateka Komang Suarsana, tetapi yang pasti Komang ”Lolak” Suarsana untuk kedua kalinya mewakili Indonesia ke kejuaraan karate internasional, setelah mewakili Indonesia ke kejuaraan dunia Open Elhatri Karate Tournament di Luxembourg,dan kini di Belgia. 

Perjuangan Lolak ketika masih duduk di bangku kelas VI SDN 2 Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng dipercaya mewakili Bali pada ajang O2SN di Jakarta. 

Saat itu Lolak tercatat sebagai satu-satunya altet karate asal Bali yang dikirim mewakili Indonesia ke Open Elhatri Karate Tournament, bersama 4 karateka dari Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Komang Lolak menyabet dua medali emas dalam kejuaraan dunia di Luxembourg melalui nomor kata perorangan dan kumite perorangan kelas - 28 kg putra. 

Bukan hanya itu, ketika dirinya masuk pendidikan SMP, ternyata ia mampu menjadi terbaik di cabang karate tingkat SMP.

Karateka cilik Lemkari Buleleng Komang Sastrawan alias Lolak kembali menjadi ”duta”  Indonesia untuk mengikuti kejuaraan Karate tingkat Internasional yang akan di selenggarakan di Belgia, November 2018 mendatang. 

Kebererhasilan Lolak mewakili Indonesia lantaran Lolak berhasil menjadi juara dalam ajang O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) tingkat Nasional yang diselenggarakan di Yogyakarta, beberapa waktu lalu.

Kegiatan O2SN leading sector adalah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, sementara seleksi untuk cabang olahraga karate adalah FORKI untuk selanjutnya mereka yang berprestasi pada O2SN tingkat nasional untuk jenjang ke tingkat internasional dikirim oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Karateka cilik asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng yang kini duduk di kelas II SMPN 3 Kubutambahan ini merupakan anak didik dari Perguruan Lemkari Ranting Tajun Karate Club. Nantinya, Lolak terlebih dahulu akan mengikuti pemusatan latihan (TC) di Jakarta untuk persiapan kejuaraan tersebut. ”Komang Sastrawan dikirim ke kejuaraan dunia karate oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, bukan atas nama Lemkari maupun FORKI”.

Artinya, Lolak dari mengenal dunia karate dan pertama mengucapkan Sumpah Karate saat menapakkan kaki dan jurus dipelajari di Peguruan Lemkari Ranting Tajun sebagai salah satu ranting dari Pengkab Lemkari Buleleng. Sensei Ketut Suanda salah satu senior di Pengkab Lemkari Buleleng menurunkan jurus-jurus karate kepada Komang Lolak hingga menjadi seorang karateka. 

Jika setelah berhasil mengukir prestasi tingkat regional, nasional dan internasional, Komang Lolak Sastrawan lupa terhadap basic yang membesarkan, kembali kepada karateka itu sendiri yang tidak taat Sumpah Karate.

Sukses mendulang prestasi, baik tingkat regional maupun internasional atas perjuangan karateka itu sendiri melalui O2SN dan pengiriman ke jenjang O2SN sesuai hasil seleksi FORKI selaku forum olahraga karate.

Namun, jika ada pihak-pihak perguruan karate yang sekarang menklaim karateka Komang ”Lolak” Sastrawan mari kita bersama maknai dan pahami Sumpah Karate. ~ Made Tirthayasa ~