Pentas Drama Gong Karang Taruna Sarwa Dharma Bakti, Menjaga Budaya Diantara Globalisasi dan Generasi Melenial - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

9/13/18

Pentas Drama Gong Karang Taruna Sarwa Dharma Bakti, Menjaga Budaya Diantara Globalisasi dan Generasi Melenial


Gianyar, Dewata News. Com - Pementasan Drama Gong ini bukan kali pertama yang dilakukan Karang Taruna Sarwa Dharma Bakti, Desa Taro, Tegallalang, Gianyar, untuk tampil dipanggung terbuka.

Seperti Rabu malam (12/09) di Wantilan Pura Gunung Raung saat Piodalan Buda Kliwon Ugu, justru mampu menarik perhatian penonton dari empat belas banjar di desa ini.

Bagaimana tidak, pemainnya adalah kalangan muda yang dikagumi mampu ikut mempertahankan pertunjukan drama gong yang sempat tenggelam kini kembali bangkit diantara generasi melenial.

I Wayan Disi Darmadi salah peserta yang berperan menjadi parekan manis dalam pementasan drama gong ini, baginya generasi melenial bukan sekedar bisa mengikuti perkembangan zaman globalisasi,  tetapi juga mampu menpertahankan, bahkan mengembangkan budaya Bali.

Agenda ini bahkan telah dijadikan program pelestarian budaya Bali,  dengan membangkitkan kembali  drama gong sebagai salah satu seni pertunjukan yang dulunya sempat digemari  oleh berbagai kalangan, " menurut saya generasi melenial itu, justru harus mampu ikut melestarikan budaya di tengah globalisasi", katanya menjelang pentas.

Inipula yang dilakukan kelompok Karang Taruna Sarwa Dharma Bakti, untuk mengaplikasikan melenial diantara kearifan lokal yang dimiliki Di Desa Taro.

Bahkan dari empat belas banjar di Desa Taro,  pemainnya pun disertakan dari masing-masing banjar.
Ini juga sebagai salah satu cara, mempersatukan seluruh komponen warga desa, dengan kegiatan positif, lebih-lebih mempertahankan budaya Bali yang adi luhung.

Baginya dengan cara ini, juga akan menjadi inspirasi bagi semua kalangan, lebih-lebih dalam globalisasi yang bisa di publish di media sosial dengan sangat mudah. Mampu menunjukkan jati diri juga sangat penting, berbuat untuk lingkungan sesuai dengan kemampuan dan bakat yang dimiliki.


Sedangkan Perbekel Desa Taro, I Wayan Suardika,  dalam pemerintahan desanya mentarget generasi muda dengan wadah karang taruna bida mengajegkan seni, tradisi, termasuk tarian tradisional yang sebelum dimiliki.

Sekaligus menjadi hiburan dalam setiap kegiatan adat, sebagai generasi penerus ini penting untuk dilakukan dalam setiap kesempatan," dipemerintahan desa berupaya ikut melestarikan tradisi, adat dan budaya dengan melibatkan karang taruna", katanya.

Ini bagian misi menjadikan Desa Taro menjadi desa wisata dengan Mengajegkan seni budaya bali, menjaga seni tidak sampai punah,  dalam sebuah wadah budaya ikut menunjung agama.

Sedangkan ini, pementasan drama gong ini, bukan hanya sekedar pentas yang akan dilakukan di masing-masing banjar setiap ada upacara, namun lebih pada pesan menjaga persatuan, berprestasi dengan budaya Bali diantara globalisasi dan  generasi melenial. (DN - CiN)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com