Ikuti Kemajuan Jaman, Paradigma Guru Harus Berubah - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

6/11/18

Ikuti Kemajuan Jaman, Paradigma Guru Harus Berubah


Buleleng, Dewata News. Com — Guru sekarang ini harus diajak berubah paradigmanya. Artinya, pola pikir para guru harus berubah supaya guru dalam mengajar tidak hanya mengajar tapi bagaimana mengajarkan kepada anak didik, bagaimana cara mereka belajar. Perubahan ini diperlukan, karena jaman globalisasi ini pengaruhnya sangat besar sehingga kalau tidak mengikuti para guru akan tertinggal.

Gema Paradigma Guru Haru Berubah tercermin dalam Seminar Nasional bertajuk ”Guru di Era Digitalisasi” di Gedung Kesenian Gede Manik Singaraja, Senin (11/06) serangkaian Buleleng Education Expo (BEE) III Tahun 2018.

Direktur Pembinaan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Dr. Bambang Winarji, M.Pd pada seminar tersebut banyak mengupas, bagaimana guru mengajar kepada anak didik sebagai implementasi merubah paradigma guru.

Bambang Winarji ditemui usai seminar menjelaskan, bahwa perubahan paradigma ini diperlukan, karena tidak saja Negara Indonesia ini yang ingin maju, namun juga Negara lain. Dengan begitu Negara-negara lain, termasuk Indonesia saling berkompetisi dalam rangka untuk kemajuan dan kebaikan. Untuk menghadapi kompetisi tersebut, diperlukan jejaring komunikasi antar guru, kepala sekolah dan pengawas supaya lebih tahu permasalahan pendidikan ke depan itu seperti apa.

”Perubahan paradigma inilah yang diharapkan oleh pemerintah untuk bisa berkompetisi dengan Negara lain demi kemajuan pendidikan,” jelasnya.

Menurut Bambang Winarji, selain jejaring komunikasi antara guru, kepala sekolah dan pengawas lebih ditingkatkan, pusat pendidikan harus lebih dikembangkan. Pusat pendidikan tersebut, adalah sekolah, keluarga dan masyarakat. Ketiga hal tersebut yang sekarang ini sudah mulai pudar dan nantinya akan dikembangkan supaya para orang tua dan masyarakat tahu, bahwa untuk menitipkan anak-anak mereka tidak hanya sekedar untuk disekolahkan, namun juga masukan-masukan seperti pendidikan karakter, budi pekerti, etika, sopan santun termasuk kearifan lokal yang harus benar-benar dikembangkan.

”Selain jejaring antar penyelenggara pendidikan, pusat pendidikan yaitu sekolah, keluarga dan masyarakat juga harus dikuatkan. Termasuk juga kearifan lokalnya,” ujar Bambang Winarji.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd mengungkapkan, untuk melakukan perubahan paradigma proses pembelajaran membutuhkan waktu dan di Buleleng perubahan tersebut sudah berjalan. Hal ini terbukti dengan banyaknya guru yang sudah menjadi instruktur nasional kurikulum.

Kemudian, lanjut Suyasa, banyak guru di Buleleng sudah menjalani pendidikan dan latihan (diklat) serta bimbingan teknis (bimtek) oleh pusat maupun daerah. ”Bahkan untuk penguatan pengawas kami di Buleleng sudah melakukannya dari tahun 2017. Persyaratan sebagai pengawas dan kepala sekolah yang  diberikan oleh pemerintah pusat juga sudah kami lakukan,” ungkapnya.

Dari proses perubahan ini, yang menjadi lebih penting adalah pengawasan. Para pengawas juga sudah diamanatkan untuk lebih intens mengawasi dan memonitoring proses pembelajaran. Para pengawas juga harus membedakan mana guru yang masih mengajar dengan cara konvensional masa lalu, mana guru yang sudah masuk digitalisasi atau globalisasi dan mana yang sudah menekankan pendidikan karakter sesuai dengan kurikulum 2013. ”Ini terus yang kami lakukan. Kami akan mengawasi dan memonitoring terus proses perubahan paradigma ini,” pungkas Gede Suyasa. (DN - TiR)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com