Buleleng Education Expo III-2018 Diikuti 51 Stan Sekolah - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

6/10/18

Buleleng Education Expo III-2018 Diikuti 51 Stan Sekolah


Buleleng, Dewata News.Com — Setidaknya ada 51 stan sekolah yang dilibatkan dalam gelaran Buleleng Education Expo (BEE) III Tahun 2018 sebagai program Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng yang memenuhi pelataran Gedung Kesenian Gede Manik, Singaraja.

Gelaran untuk ketiga kalinya Pameran Pendidikan bertajuk BEE Tahun 2018 ini secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Buleleng, dr.I Nyoman Sutjidra, Sp.OG di Gedung Kesenian Gede Manik, Minggu (10/06).

Kepala Disdikpora Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd saat ditemuiDewatanews.com usai pembukaan menjelaskan, bahwa BEE III-2018 diisi dengan 51 stan pameran dan 51 hiburan pentas seni budaya serta 30 lomba yang bersifat akademik maupun non akademik.

Melalui BEE ini, jelas Suyasa, Disdikpora bisa mengumpulkan dan menggali potensi-potensi pendidikan yang ada di Kabupaten Buleleng. Selain diikuti oleh pendidikan dasar SD dan SMP, BEE kali ini juga melibatkan pendidikan menengah seperti SMA/SMK,termasuk perguruan tinggi. Bahkan, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) serta pendidikan non formal, termasuk PAUD.

”Dengan jumlah stan dan lomba yang jumlahnya puluhan tersebut, BEE menggali potensi-potensi yang ada dalam dunia pendidikan di Buleleng,” imbuhnya.

Gede Suyasa yang untuk kedua kalinya memangku jabatan Kepala Disdikpora di Kabupaten Buleleng ini juga mengungkapkan, bahwa tema yang diambil adalah ”Berpikir Global, Berprilaku Lokal”. Tema tersebut diambil sebagai bentuk pendidikan karakter bagi para siswa di Kabupaten Buleleng. Seiring dengan pelaksanaan Kurikulum 2013 yang lebih menekankan pendidikan dari segi karakter, maka kegiatan-kegiatan BEE III-2018 merupakan implementasi dari pendidikan karakter sesuai dengan Kurikulum 2013 tersebut.

Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan juga dikaitkan dengan kecintaan para siswa kepada kearifan lokal yang ada di daerah, di samping juga para siswa tidak ditinggal oleh kemajuan jaman serta jaman digitalisasi dan globalisasi.

”Sesuai dengan tema, kami tekankan kegiatan-kegiatan sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap kearifan lokal dan tidak ditinggalkan oleh kemajuan jaman,” ungkap Suyasa.

Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra mengatakan, dengan adanya BEE ini, para siswa, orang tua dan juga pendidik bisa membandingkan apa yang sudah dilakukan di sekolahnya masing-masing. Dalam BEE ini juga bisa menjadi inspirasi bagi para kepala sekolah untuk menghadirkan yang terbaik dalam expo ini.


Wabup Sutjidra juga berharap, agar BEE ini berkesinambungan dan jadi even tahunan di Kabupaten Buleleng. ”BEE ini bisa menjadi ajang saling bertukar pikiran, perbandingan apa yang sudah dilakukan di masing-masing sekolah. Saya harap juga BEE ini berkesinambungan dan menjadi ajang tahunan,” ujarnya.

Disinggung mengenai regulasi kewenangan SMA/SMK yang sudah beralih ke pemerintah provinsi, Wabup Sutjidra mengakui, memang menjadi sebuah permasalahn tersendiri dalam ajang BEE kali ini. Tetapi, pada BEE tahun 2018 ini, SMA/SMK juga dilibatkan dalam pengisian stan yang dikoordinir oleh UPT Dinas Pendidikan Provinsi Bali di Buleleng. Tahun ini, dalam BEE SMA/SMK juga bisa menampilkan kegiatan-kegiatan akademik maupun non-akademik.  (DN ~ TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com