Cok Ace, Pilihan Tepat PDI-P Dampingi Koster Jadi Paslon Gubernur Bali - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

5/28/18

Cok Ace, Pilihan Tepat PDI-P Dampingi Koster Jadi Paslon Gubernur Bali


PDI Perjuangan memilih figur yang tepat, yakni Dr.Ir.Tjok.Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si sebagai Calon Wakil Gubernur mendampingi Calon Gubernur DR.Ir.Wayan Koster, MM, menjadi Pasangan Calon Nomor Urut 1 pada Pilgub Bali 2018 yang momennya tinggal satu bulan, tepatnya 27 Juni 2018.

Tjok.Oka Artha Ardhana Sukawati, kelahiran Ubud, Kabupaten Gianyar 23 Agustus 1956 karena komitmennya pada pengembangan pariwisata berbasis budaya, sehingga jajaran praktisi pariwisata hingga saat ini tak tergoyahkan tetap memberi kepercayaan memimpin BPD Perhimpinan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali.

Dr.Ir.Tjok.Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si atau yang akrab disapa Tjok Ace merupakan seorang pelakon seni dan praktisi pariwisata. Kematangan Tjok Ace mengelola Industri Pariwisata dengan networking internationalnya yang luas, ditambah kiprah kepedulian dalam mengusung eksistensi pariwisata dan pelestarian budaya Bali menjadikan ia nyaris dengan aklamasi suara bulat, dipilih sebagai Ketua PHRI Bali selama dua periode berturut-turut, di samping juga mengemban fungsi penting di berbagai organisasi lain, seperti Ketua Forum Pengembangan Kawasan Strategi Ubud, Ketua Bali Heritage Trust (Lembaga Pelestarian Bali), Wakil Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ketua Bidang Pengembangan Usaha Ikatan Alumni UNUD Bali, Bendahara Ikatan Alumni Arsitektur Universitas Udayana, Ketua Yayasan Dharma Husada (bidang Kesehatan), Ketua Saba Walaka Pedarman Bali, Ketua Persatuan Seni Pencak Silat Bakti Negara Bali, Ketua Yayasan Bali India (bidang Kebudayaan), Ketua Yayasan Ratna Warta (bidang Kesenian), Penasehat Masyarakat Pariwisata Indonesia (MIPI) Bali, Ketua Forum Gerakan Moral Rekonsialiasi Indonesia.

Mantan Bupati Gianyar periode 2008-2013 ini, ketika maju menjadi Calon Wakil Gubernur mendampingi Wayan Koster secara resmi meminta dukungan penuh kepada jajaran PHRI di Bali, sehingga dalam memperjuangkan pengembangan pariwisata di daerah Bali ke pemerintah pusat lebih ”mulus” karena sudah 1 jalur.

Dari visi Paslon Nomor Urut 1 Wayan Koster~Cok. ACE ”Nangun Sat Kerthi Loka Bali” sudah mengisyaratkan, bahwa menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala-niskala sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno: berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah dan terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Artinya, dari visi & misi Paslon Koster-ACE mempertajam 21 program unggulan ketika dipercaya oleh warga krama Bali menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023.

Mengingat Bali masih menjadi tujuan wisata dunia, sehingga diantara 21 program unggulan itu disebutkan pembangunan infrastruktur guna meningkatkan pelayanan publik dan pendukung pariwisata, yaitu infrastruktur jalan, standarisasi kualitas infrastruktur jalan se-Bali, pembangunan/pengembangan jalan penghubung (jalan singkat/shortcut) antar kabupaten/kota, peningkatan jalan menuju Pura Sad Kahyangan/Dang Kahyangan,peningkatan jalan menuju destinasi wisata, pembangunan jalan Tol lingkar Bali, pembangunan jalan kereta api lingkar Bali, pengembangan pelabuhan bongkar muat Celukan Bawang Buleleng berstandar internasional, pembangunan bandara baru di Buleleng, pengembangan pelabuhan kapal pesiar berstandar internasional: Pelabuhan Benoa di Denpasar dan Pelabuhan Amed, Kabupaten Karangasem.
Ketika Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menyelenggarakan simakrama (open house), Sabtu (26/05), di antara lima narasumber dari berbagai bidang pada kesempatan itu, juga menghadirkan Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali, Ida Bagus Agung Partha Adnyana.

Ida Bagus Agung Partha Adnyana pada kesempatan itu berbicara figur Gubernur dan Wakil Gubernur yang ideal memimpin Bali untuk periode 2018-2023. Menurutnya stakeholderskepariwisataan memiliki ketertarikan kepada pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur yang komit pada pengembangan pariwisata berbasis budaya.

Dengan visi&misi Paslon Gubernur Nomor Urut 1, arah pembicaraan Ida Bagus Agung Partha Adnyana mudah ditangkap akan ketertarikan di antara dua paslon yang berlaga pada Pilgub Bali 2018 ini.

Bahkan, Ketua GIPI Bali ini dengan tegas menekankan, bahwa GIPI Bali akan lebih memilih paslon yang lebih komitmen dengan pariwisata budaya. Karena itu adalah secara bisnis juga itu adalah deferential. Bukan lebih baik ya budaya di Bali, belum tentu ya, tetapi sangat berbeda, dan itu sangat tourism friendly, baik sekali. ”Jadi cara kita berpakaian, cara kita berkata, cara kita ramah itu sangat menjual," katanya.

Ida Bagus Agung Partha Adnyana juga menegaskan, jadi pemimpin yang pertama itu harus komitmen dengan budaya Bali, dan mengajukan hal yang berkualitas. Karena saat ini dari Jakarta, dari pusat berkepentingan untuk mendatangkan 20 juta wisatawan tahun 2019, dan 40 persen itu rencananya dari Bali itu 8 juta.

Menurutnya, pemerintah untuk mewujudkan kuantitas kedatangan wisatawan, sedang fokus menggarap pasar dari Tiongkok. Ditengah strategi itu, pemimpin Bali kedepan harus menghadapi tantangan dari segi kapasitas akomodasi kepariwisataan. Selain carrying capacity, hal yang wajib dikritisi dari membanjirnya wisatawan Tiongkok adalah pemanfaatan teknologi untuk sistem pembayaran.

"Satu dari lima wisatawan kita itu adalah China sekarang. Jadi kita tidak mempunyai payment system untuk China, jadi mereka kuasai. Betul, jadi kita ada kebocoran devisa sekarang banyak sekali untuk market China. China itu tambah tahun bukan tambah murah," ungkapnya.

Masalah lain yang wajib menjadi perhatian pasangan calon nakhoda Bali adalah penentuan sektor unggulan. Selama ini terjadi tumpang tindih kebijakan diantara keinginan untuk memaksimalkan bisnis pariwisata, dengan upaya menjaga kebersinambungan sektor pertanian.

"Kita harapkan nanti ada subsidi dari pariwisata yang maha besar ya, salah satu mana yang kita jagokan. Kita tidak bisa, we have to choose, kita harus memilih, pertanian atau pariwisata, sudah pariwisata saja, nanti kita kontribusilah hasil-hasil itu kepada rakyat kita, petani kita, dan lain sebagainya," ujarnya.   

Menariknya, kendati paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Dr.Ir. Wayan Koster,MM – Dr.Ir. Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si (Koster-ACE) sudah menyiapkan program Krama Bali Sehat, namun akan melanjutkan program Bali Mandara, yakni JKBM yang diusung Gubernur Bali saat ini I Made Mangku Pastika. ~ Made Tirthayasa ~

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com