Wabup Sutjidra Apresiasi Kerajinan Aluminium dan ”Poh Bikul” di Desa Menyali - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

3/8/18

Wabup Sutjidra Apresiasi Kerajinan Aluminium dan ”Poh Bikul” di Desa Menyali


Buleleng, Dewata News. Com — Desa Menyali, Kecamatan Sawan menyimpan potensi yang sangat banyak dan juga menjanjikan. Selain potensi alam yang dimiliki, seperti air terjun dan juga kesenian janger yang melegenda, Desa Menyali juga menyimpan dua potensi yang diunggulkan, yakni kerajinan aluminium dan juga Poh Bikul (mangga tikus).

Wakil Bupati Buleleng dr.Nyoman Sutjidra, Sp.OG memberi apresiasi tinggi terhadap potensi yang dimiliki Desa Menyali agar terus dilestarikan yang nantinya mampu menarik lebih banyak kedatangan wisatawan ke Desa Menyali.

Apresiasi Wabup Sutjidra itu setelah diungkapkan Perbekel (Kepala Desa) Menyali, Made Jaya Artha saat desa setempat menjalani penilaian sebagai duta Kecamatan Sawan dalam Evaluasi Perkembangan Desa Tingkat Kabupaten Buleleng di Gedung Serbaguna Desa Menyali, Kamis (08/03).  Hadir juga pada kegiatan di Desa Menyali, pagi itu anggota DPRD Kabupaten Buleleng Dapil Kecamatan Sawan,yakni I Gede Suparmen, Ni Luh Sri Seniwi, SH dan Luh Marleni.

Jaya Artha menjelaskan, sejak tahun 1980 masyarakat Menyali sudah berkecimpung di dunia kerajinan aluminium. Namun pada saat itu, kerajinan hanya terbatas pada alat-alat upakara dan yadnya. Namun, dengan semakin berkembangnya jaman, kerajinan tidak hanya terpaku kepada alat-alat upakara dan yadnya tersebut. Melainkan pengrajin aluminium Desa Menyali sudah menghasilkan berbagai produk, seperti tempat tisu dan tempat buku. 

”Warga kami sudah dari tahun 1980an sebagai pengrajin aluminium. Banyak produk yang dihasilkan sampai saat ini,” jelasnya.

Permasalahan pun dihadapi pula oleh pengrajin di Desa Menyali, seperti dijelaskan Perbekel Made Jaya Artha, yakni mulai dari permasalahan bahan baku sampai dengan pemasaran. Persaingan harga yang tidak sehat juga menjadi tantangan tersendiri bagi warga Desa Menyali.  Namun permasalahan tersebut bisa teratasi, berkat adanya peran dan juga sinergi antara Pemerintah Desa Menyali dengan dinas terkait di Kabupaten Buleleng.

”Kami membetuk kelompok usaha bersama (kube) dan mendorong pengrajin untuk menghasilkan produk lainnya untuk menghadapi persaingan di masa yang akan datang,” ujar Jaya Artha.

Selan itu, ada pula poh bikul, menurut Jaya Artha, jenis mangga ini memiliki keunikan dibandingkan dengan jenis mangga yang lain. Poh bikul memiliki kulit yang tipis dan terdapat banyak kambium di batangnya. Dengan keunikan seperti itu, poh bikul sulit dibudidayakan. Namun, salah satu petani di Menyali sudah berhasil untuk membudidayakan poh bikul ini. 

”Dengan berhasilnya petani di Desa Menyali membudidayakan poh bikulini, kami akan terus kembangkan dan jadikan poh bikul sebagai komoditi unggulan Menyali,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG mengatakan akan memerintahkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk memediasi permasalahan harga bahan baku aluminium untuk pengrajin di Desa Menyali. Hal tersebut diperlukan, mengingat 40 persen masyarakat Menyali bergantung pada industri kerajinan aluminium. 

”Saya perintahkan Pak Suparto (Kepala Disperindag) untuk memediasi harga bahan baku aluminium agar tidak dipermainkan,” pungkasnya.  (DN ~ TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com