Buleleng, Dewata News.com — Kepala Dinas Pendidikan Gede Suyasa mengakui, peningkatan kualitas pendidikan, khususnya tingkat SD di Buleleng masih terkendala masalah tenaga guru.
Menurut Suyasa, kendati Pemkab Buleleng mengangkat guru kontrak sebanyak
600 orang untuk menyiasati kekurangan guru, khususnya guru SD. Namun tenaga
kontrak tersebut tidak menjadi solusi kekurangan guru di Bali Utara.
”Guru SD yang ikut dalam seleksi guru kontrak tersebut merupakan tenaga guru yang sudah menjadi guru pengabdian di masing-masing SD,” kata Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menambahkaan, ketika ditemui disela-sela acara Dialog Pendidikan di gedung Laksmi Graha Singaraja, Rabu (04/05).
Meskipun demikian, lanjut Bupati PAS, untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Buleleng akan diupayakan lewat pemerataan penempatan tenaga guru.
Dimana sementara ini tenaga guru masih banyak di perkotaan.
Hal senada juga disampaikan Kepala Disdik Gede Suyasa, sebab 600 guru kontrak
yang direkrut Pemkab Buleleng, beberapa waktu lalu hanya memberikan status keberadaan
mereka dan status kontaknya-pun tidak permanen.
“Kekurangan tenaga guru di Kabupaten Buleleng, karena banyaknya guru yang memasuki masa pensiun, yakni rata-rata mencapai 200 orang setiap tahun. Sementara pengangkatan tenaga guru masih terganjal kebijakan pemerintah pusat melakukan moratorium,” pungkas Gede Suyasa. (DN ~ TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com