Desa Pemuteran Diantara 11 Desa Wisata di Bali Akan Difasilitasi Pemprov Bali - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

3/13/16

Desa Pemuteran Diantara 11 Desa Wisata di Bali Akan Difasilitasi Pemprov Bali


Turis asing di Pantai Pemuteran, Buleleng, Bali   (Foto: by Kompas.com)    
Buleleng, Dewata News.com — Pemerintah Provinsi Bali dalam tahun 2016 ini mengembangkan 11 desa wisata yang tersebar di delapan kabupaten di Bali sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkecil arus urbanisasi.

   Desa Pemuteran di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng termasuk diantara 11 desa wisata yang akan difasilitasi Pemprov Bali untuk dibentuk dan dikembangkan menjadi desa wisata.

   ”Dengan dibentuk menjadi desa wisata, diharapkan dapat menggulirkan perekonomian di desa, sehingga memperkecil arus urbanisasi dan membantu mengentaskan kemiskinan,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Gede Yuniartha Putra di Denpasar, belum lama ini.

   Desa wisata yang akan difasilitasi Pemprov Bali, yakni Desa Pemuteran (Kabupaten Buleleng), Desa Batuagung (Kabupaten Jembrana), Desa Tua dan Sudimara (Kabupaten Tabanan), Desa Pangsan (Kabupaten Badung), Desa Singapadu Tengah (Kabupaten Gianyar), Desa Bakas (Kabupaten Klungkung), Desa Trunyan dan Suter (Kabupaten Bangli) serta Desa Antiga dan Muntigunung (Kabupaten Karangasem).

   Semua desa wisata yang akan difasilitasi tahun ini, menurut Anak Agung Gede Yuniartha Putra, termasuk jenis wisata alam, berbeda halnya dengan tahun-tahun sebelumnya. ”Saat itu selain dikembangkan desa dengan keunggulan wisata alamnya, juga wisata budaya, wisata agro, dan ekowisata,” ucapnya.

   Pemprov Bali, seperti dilansir Antara, menargetkan hingga 2018 dapat dikembangkan setidaknya 100 desa wisata. Sedangkan dari 2013 hingga 2015 sudah 42 desa yang difasilitasi untuk menjadi desa wisata.

   Desa wisata yang telah dikembangkan, jelas Anak Agung Gede Yuniartha Putra, tidak hanya mendapatkan bantuan anggaran, juga mendapatkan pembinaan terkait dengan program Sapta Pesona maupun potensi yang cocok untuk dikembangkan sesuai dengan keunggulan yang dimiliki. Misalnya desa dengan potensi persawahan, tentunya harus dibarengi dengan kegiatan masyarakat bercocok tanam, maupun kegiatan ritual terkait.

   Menurut Yuniartha, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten terkait program-program penguatan dan pendampingan yang bisa dilakukan untuk desa wisata. Selain itu, juga menyambungkan dengan pihak agen perjalanan wisata.
  Sejumlah wisatawan domestik melihat pemandangan rumah tradisional di Desa Penglipuran, Bangli
 Sejumlah wisatawan domestik melihat pemandangan rumah tradisional di Desa Penglipuran, Bangli, Sabtu (12/03). Foto: by Antara
    Dia juga mengaku bangga, karena salah satu desa wisata di Bali yakni Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli mendapatkan juara I di Indonesia dan akan diajukan untuk bersaing di tingkat ASEAN. ”Meskipun awalnya pengembangan desa wisata ada kendala, tetapi saya yakin Bali berbeda dengan daerah lain. Masyarakat Bali terhadap pariwisatanya sangat peduli. Kalau di daerah lain belum tentu seperti itu,” kata Yuniartha.

   Terkait pengembangan kepariwisataan Bali kedepan, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika juga, mengingatkan masyarakat jangan terlena atas puja-puji itu, termasuk setelah majalah pariwisata terkemuka, Travel and Leisure, memberi predikat pulau terbaik di dunia.

    Setelah mendapatkan julukan terindah kedua di dunia, tentu saja membuat semut semakin banyak yang datang. Itu yang harus dipikirkan, apa yang harus dilakukan. ”Kita tidak boleh terlena, tidak boleh diam dan harus terus meningkatkan kualitas,” kata gubernur.

    Ditekankan, sesungguhnya predikat itu bukan hanya sekadar kebanggaan, melainkan memiliki sisi tanggung jawab agar jangan sampai tahun depan menjadi turun posisi dari saat ini. ”Kalau bisa naik nomor satu. Mestinya kita bisa,” ucapnya. (DN ~ TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com