Gotong Royong, Tradisi Warga Krama Banjar Tegal Jelang Galungan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

2/7/16

Gotong Royong, Tradisi Warga Krama Banjar Tegal Jelang Galungan




Buleleng, Dewata News.com — Seluruh warga krama banjar adat Pakraman Banjar Tegal melaksanakan kegiatan gotong royong di wilayah Kelurahan Banjar Tegal, mulai dari di sepanjang jalan Pahlawan hingga kawasan setra, termasuk gang yang ada di wilayah itu.

     Kegiatan gotong royong yang dilaksanakan warga krama banjar, menurut Kelian Banjar Adat Pakraman Banjar Tegal, Jro Mangku Putu Santra, sebagai tradisi setiap menyambut perayaan Gaungan dan Kuningan, melakukan pembersihan di sepanjang jalan dan lingkungan hingga setra adat Banjar Tegal.

   ”Kegiatan gotong royong seperti ini merupakan tradisi menjelang rahinan jagat Galungan dan Kuingan yang datang dan tiba setiap enam bulan sekali, sekaligus ajang silaturahmi warga krama banjar, terutama bagi warga yang tinggal di luar kabupaten Buleleng,” kata Jro Mangku Putu Santra usai gotong royong, Minggu (07/02).

   Pada kegiatan pelaksanaan gotong royong itu, juga tampak terlibat langsung ikut bersih-bersih Babinsa Wayan Manis dan Babnsa Kelurahan Banjar Tegal, Made Sukadana yang selalu hadir pada setiap kegiatan adat maupun dinas di wilayah yang berlokasi di jantung Kota Singaraja, sebelah barat Tugu Singa Ambara Raja.

    Dihadapan warga krama saat berkumpul di Balai Banjar Adat, Kelian Banjar Adat  Pakraman Banjar Tega Jro Mangku di Putu Santra mengharapkan, warga dalam perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan agar memasang penjor di depan rumah masing-masing.

   Kenapa menjor?  Menurut Jro Mangku Putu Santra sebagai implementasi ngajegang buana agug lan buana alit melalui persembahan upah-upahan kepada sang tiga sakti wisesa. Usai menjor, agar segala kelengkapan penjor itu dibakar dan ditanam di haaan rumah. Fungsinya? Ditengarai Kelian Banjar Adat Pakraman Banjar Tegal, yakni untuk menolak bala. 

 Pada kesempatan itu, Kelian Banjar Adat Pakraman Banjar Tegal Jro Mangku Putu Santra secara tidak langsung mengungkapkan posisi saldo kas banjar adat kisaran Rp14 juta lebih, dan tunai Rp1,7 juta lebih. Sementara keterangan pertanggungjawaban selengkapnya akan disampaikan pada paruman banjar, setelah hari raya Kuningan.

Kelian Banjar Adat Banjar Tegal Jro Mangku Putu Santra didampingi
Prajuru Adat (Seksi Penggalian Dana), Made Sedana Yasa
   Sementara itu Kepala Kelurahan Banjar Tegal Putu Swastika menyampaikan apresiasi akan solidnya warga dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan demi kepentingan bersama. Ia juga mengharapkan, rasa kebersamaan yang telah terjalin selama ini agar tetap dipertahankan dan ditingkatkan demi kemajuan kelurahan Banjar Tegal.

   Ia juga mengajak para orang tua agar memberikan pengawasan kepada putra-putrinya supaya terbebas dari ancaman bahaya narkoba serta pergaulan negatif lainnya dengan kegiatan-kegiatan positif. Selain itu, mengajak masyarakat mengedepankan hidup sehat dengan lingkungan bersih.

   ”Mari kita tingkatkan kepedulian kita terhadap sampah dari sekarang dei lingkungan kita yang bersih, sehat, mandiri dan indah (Bersemi),” kata Lurah Putu Swastika.

   Disisi lain, Kaling Tegal Wangi Nyoman Sudiarta dan Kalig Tegal Asatan Gde Budi Hartawan menginformasikan adanya Bank Sampah Br.Tegal Bersemi yang berlokasi di Jalan Parikesit, Kelurahan Banjar Tegal.

   ”Kelola sampah dengan baik, pisahkan sampah plastik dari sampah yang bukan plastik. Kumpulkan dan tabungkan di Bank Sampah Br. Tegal Bersemi di TPA Banjar Tegal,” kata Sudiarta. (DN ~ TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com