![]() |
Kegiatan megebug tradisi masyarakat minta hujan (Foto: Humas Polsek Gerokgak) |
Buleleng, Dewata News.com — Ada sebuah tradisi unik di beberapa desa di wilayah Buleleng Barat yang umumnya masyarakat di desa tersebut sebelumnya berasal dari daerah Kabupaten Karangasem.
Kendati saat ini musim penghujan sudah
tidak di beberapa daerah, termasuk di kabupaten belahan Utara pulau Dewata.
Tetapi di banding di kabupaten belahan Selatan pulau Bali, memang turunnya
hujan di Buleleng, terutama di Buleleng Barat agak terlambar.
Keterlambatan hujan turun ini, sering oleh
masyarakat minta hujan dengan menggelar tradisi Megebug, seperti yang
dilaksanakan di Desa Pejarakan, Pemuteran maupun Desa Sumberkima, Kecamatan
Gerokgak.
![]() |
Pasalnya, masyarakat di wilayah Buleleng
barat pada umumnya petani penggarap di lahan kering sebagai lahan tadah hujan
dan sampai saat ini hujan turunnya belum merata, sehingga tradisi megebug itu
digelar agar hujan segera turun.
Kegiatan tradisi megebug tersebut mendapat atensi pengamanan dari jajaran Polsek Gerokgak dipimpin pawas AKP Ketut Wisnaya bersinergi dengan unsur pecalang setempat, sehingga kegiatan tersebut berjalan dengan tertib dan aman. (DN ~ TiR).—‘
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com