Pemprov Bali Jajaki Peningkatan Kerjasama Lebih Dalam dengan Osaki Jepang - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

1/26/16

Pemprov Bali Jajaki Peningkatan Kerjasama Lebih Dalam dengan Osaki Jepang


Denpasar, Dewata News. Com - Kerjasama antara Kota Osaki Jepang dengan Pemerintah Provinsi bali yang sudah terjalin dari tahun lalu. 16 orang perwakilan Provinsi Bali pada bulan September dan Oktober 2015  untuk belajar tentang pengelolaan sampah di Kota Osaki Jepang. Untuk itu kedepannya Wagub Sudikerta ingin menjajaki kerjasama lebih lanjut , tidak sebatas dalam hal penanganan sampah namun juga dalam bidang lainnya meliputi bidang pertanian, pendidikan bahkan jika memungkinkan bidang pariwisata dan pembangunan infrastruktur. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat menerima Wakil Walikota Osaki Kagoshima Prefecture Jepang Tojo Masaharu di ruang Rapat Wiswasabha Pratama Kantor Gubernur Bali, Selasa (26/1). 

Lebih lanjut Sudikerta menyampaikan apresiasi serta ucapan terimakasihnya pada Japan International Corporate Agency (JICA ) yang telah melatih 16 orang asal  Provinsi Bali terdiri dari para pejabat serta masyarakat yang terlibat langsung dalam penanganan sampah  untuk belajar pengelolaan sampah di Osaki Jepang. Dewasa ini permasalahan sampah merupakan yang sedang dialami oleh Provinsi Bali memerlukan penanganan sesegera mungkin karena sampah yang bertumpuk selain menjadi sumber penyakit juga akan merusak lingkungan. Untuk itu ia berharap, tim Provinsi Bali yang telah mengikuti training ke Jepang agar dapat menjadi trainer dan mensosialisasikan apa yang telah dipelajari di Osaki kepada masyarakat sehingga persoalan sampah akan segera dapat tertangani. Selain masalah sampah, Wagub Sudikerta juga ingin menjajaki kerjasama dalam hal penanganan enceng gondok yang telah menjadi masalah di beberapa danau di kawasan Bedugul dan Batur. 

“Enceng gondok harus segera ditangani, sedimentasinya harus segera ditangani, “ imbuhnya. 


Untuk itu Sudikerta berharap kedepannya dengan kerjasama dengan JICA , enceng gondok dapat dikelola menjadi pupuk kompos. Selain hal tersebut, Sudikerta juga membuka peluang kerjasama dalam bidang pendidikan khususnya  anak sekolah untuk memperkenalkan tentang lingkungan serta upaya upaya untuk melestarikan lingkungan. 

“ Sadar lingkungan harus mulai diterapakan dari usia dini, “ ujarnya. Hal senada juga disampaikan oleh Tojo Mahasaru bahwa program training yang diikuti 16 orang dari Provinsi Bali telah berlangsung dengan baik dan selama di Osaki mereka telah melihat langsung proses pengelolahan sampah di Osaki dimana 80% dari sampah berhasil dikelola dan hanya 20% nya saja yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). 

“ TPA di Osaki tidak berbau dan tidak ada lalat karena sampah sudah dipilah dari tingkat rumah tangga, “ imbuhnya. 

Untuk kedepannya pihaknya melalui program JICA berencana melanjutkan kerjasama dalam bidang lainnya. Untuk pengelolaan enceng gondok ia menyampaikan bahwasannya hal tersebut sudah menjadi perhatian dari JICA, dan pihaknya masih menunggu proposal  dari Pihak Provinsi untuk ditindaklanjuti. Selama kunjungannya di Bali , rombongan asal negeri sakura ini juga akan melakukan kunjungannnya ke SMA 3 Denpasar yang merupakan salah satu sekolah yang telah berhasil mengelola lingkungannya dengan baik secara mandiri sehingga kami akan berkunjung dan mempelajari serta menelaah lebih lanjut kerjasama pendidikan yang bisa dijalin. 

Dalam rapat yang juga dihadiri Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali Gede Suarjana, Staf Ahli Kemasyarakatan Nyoman Sujaya,  Penanggung jawab proyek JICA di Provinsi Bali , Tokurei Katsuya , memaparkan beberapa kegiatan yang dilakukan tim trainer Provinsi Bali selama melakukan pelatihan di Osaki Jepang. Dalam kegiatan tersebut, tim trainer melihat langsung pemisahan sampah organik dan non organik yang dilakukan oleh anak Sekolah dasar , pengelohan septic tank terpadu dimana air limbah akan diolah dalam septic tank dan ketika keluar sudah tidak berupa limbah lagi. Disamping itu, tim juga melihat bagaimana masyarakat memilah sampah dan mengolah sampah organik mejadi pupuk  dan sampah non organik dikelola untuk menghasilkan uang. 

“Semua pelatihan yang diberikan bertujuan sama yaitu menangani sampah secara maksimal,“ ujarnya. 

Tokurei dalam paparannya juga menyampaikan kegiatan yang telah dilakukan oleh tim nya selama berada di Bali diantaranya akan mengunjungi sekolah serta berkunjung ke dua lokasi Simantri yaitu Simantri di Takmung  Klungkung  dan Simantri di Semana , Mambal Badung . Dari hasil observasi kedua Simantri tersebut, Tokurei melaporkan terdapat  permasalahan seperti fasilitas di Simantri dimana lantai lokasi pengolahan pupuk kompos dari kotoran sapi masih berlantai tanah belum berlantai semen sehingga pupuk kompos yang dikelola jika terkena air hujan maka pupuk akan tercampur dengan tanah dan mengalami kegagalan. 

Disamping permasalahan tersebut , masyarakat juga belum memilah sampahnya sehingga harus disedikan meja pilah unutk melakukan pemilahan sampah organik dan non organik. Ia menambahkan untuk pelkasanaan program JICA, dimana tahap pertama dari JICA adalah untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia ( trainer) untuk pengelolaan sampah maka di program JICA tahap kedua akan difokuskan pada peningkatan fasilitas pengeloalan  sampah organik dan non organik serta pengelolaan kotoran sapi. Dalam kesempatan tersebut, Wagub Sudikerta juga meminta laporan dari anggota tim yang mengikuti trainer di Osaki Jepang. 

Menurut Kabid Penegakan Badan Lingkungan Hidup ,Yupi Wahyundari,  yang juga ikut pergi ke Osaki beberapa waktu lalu menyampaikan bahwasannya apa yang mereka dapatkan dan pelajari di Osaki telah diimplementasikan pelaksanaanya diantaranya dengan sosilaisasi tentang pemilahan sampah di Desa Takmung serta mengelola Bank Sampah di 3 Banjar Di Desa Takmung dengan jumlah nasabah mencapai 227 nasabah. Kedepannya sosialisasi akan terus ditingkatkan sehingga masyarakat bisa merubah pola hidup dengan selalu memilah sampah dari tingkat rumah tangga. 

Menanggapi hal tersebut, Wagub Sudikerta meminta agar sosialisasi di tingkatkan terus dan dilakukan diseluruh lapisan masyarakat termasuk anak usia sekolah . ia juga meminta agar SKPD terkait menindaklanjuti semua program yang dicanangkan JICA untuk Bali dengan mempersiapkan semua proposal yang diperlukan. (DN - HuM)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com