Pastika Tak Ingin Ada Penyelewengan dalam Penyaluran Raskin - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

1/26/16

Pastika Tak Ingin Ada Penyelewengan dalam Penyaluran Raskin


Denpasar, Dewata News. Com - Gubernur Bali Made Mangku Pastika tak ingin ada penyelewengan dalam penyaluran beras yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin (Raskin). Untuk itu, dia mengingatkan para Kepala Desa sebagai ujung tombak penyaluran Raskin tak main-main atau menerapkan sistem bagi rata dalam pendistribusian bahan kebutuhan pokok tersebut.  Hal itu disampaikan Pastika dalam acara Peluncuran dan Penyaluran Program Raskin/Rastra Tahun 2016 untuk Provinsi Bali yang dilaksanakan di Ruang Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Selasa (26/1).

Penegasan itu disampaikan Pastika karena dirinya kerap mendapat informasi bahwa beras yang diperuntukkan bahwa masyarakat kurang mampu itu dibagikan dengan sistem bagi rata. 

“Di beberapa desa, beras itu dibagi rata, masyarakat yang mampu secara ekonomi juga mendapat bagian. Sehingga masyarakat miskin yang seharusnya memperoleh bagian sebanyak 15 kg, hanya dapat 5 kg,” papar Pastika. 

Pada penyaluran Raskin Tahun 2016 ini, Pastika tak menginginkan hal itu terulang. 

“Kalau masih ditemukan hal seperti itu, akan saya laporkan ke polisi,” tandasnya. 

Dia mensinyalir, oknum kades tega melakukan tindakan tak terpuji seperti itu karena ada tekanan dari pihak tertentu. Oleh karenanya, Pastika meminta para kades tak takut dengan tekanan pihak manapun. 

“Saya berharap penyaluran tahun ini berjalan lancar, tepat sasaran, tepat harga, tepat jumlah, tepat mutu, tepat waktu dan tepat administrasi,” urainya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Pastika juga menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya peluncuran program Raskin yang mulai tahun ini berganti nama menjadi Beras Untuk Rakyat Sejahtera (Rastra). Menurutnya, keberlanjutan program Raskin merupakan wujud keseriusan komitmen pemerintah untuk menuntaskan program kemiskinan melalui pemerataan pangan. Kata dia, hal itu sejalan dengan program pengentasan kemiskinan yang tengah gencar dilaksanakan Pemprov Bali. 


“Sejumlah program unggulan yang dilaksanakan Pemprov Bali difokuskan pada upaya pemenuhan kebutuhan Rumah Tangga Sasaran (RTS) di bidang pangan, kesehatan, pendidikan, kesempatan kerja, penyaluran dana bergulir dan penguatan sentor pertanian,” tambahnya.

Menurut Pastika, berbagai program luncuran Pemprov Bali membuahkan capaian cukup signifikan yaitu menekan angka pengangguran hingga tersisa 1,9 persen, gini ratio (tingkat kesenjangan) yang saat ini hanya sebesar 0,34 persen dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menyentuh angka 72,48. Namun demikian, Pastika menyadari bahwa program pengentasan kemiskinan masih perlu penguatan dalam berbagai bidang. Terlebih, data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali menyebut adanya kenaikan angka kemiskinan pada periode Maret 2015 sebesar 4,74 persen menjadi 5,25 persen pada bulan September 2015. Pastika menilai, program Raskin yang diluncurkan pemerintah pusat menjadi bagian penting dalam upaya akselerasi program pengentasan kemiskinan di Provinsi Bali.

Hal senada disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Puan Maharani. Menurut Puan, Raskin adalah beras bersubsidi yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu. 

“Program ini merupakan komitmen pemerintah untuk memberi perhatian terhadap penduduk miskin atau rentan miskin,” tandasnya. 

Karena itu, dia tak menginginkan ada penyimpangan dalam penyaluran beras yang merupakan hak warga kurang mampu ini. 

“Kalau sistem bagi rata, saya juga dengar ada yang begitu. Bahkan ada yang dimanfaatkan untuk kepentingan politik, misalnya baru dibagi pada saat pemilihan Kepala Desa,” urainya. 

Menteri Puan sangat menyayangkan tindakan tersebut dan berharap tak akan terulang dalam penyaluran Raskin tahun 2016. Jika sampai terjadi lagi, Puan sependapat dengan Gubernur Pastika untuk membawa persoalan ini ke ranah hukum. Selain harus tepat sasaran, Menteri Puan Maharani juga minta kualitas Raskin tetap mendapat perhatian. 

“Jangan ada lagi beras yang berwarna kuning, cokelat atau sampai berulat. Saya rasa Bulog sudah punya terobosan untuk mengantisipasi kemungkinan itu,” ucapnya.

Sementara itu, Dirut Bulog Djarot Kusumayakti dalam laporannya mengatakan, tahun ini pemerintah menyalurkan beras Raskin/Rastra bagi 15,5 juta RTS yang measing-masing mendapat jatah 15/kg tiap bulannya. Khusus untuk Provinsi Bali, Bulog akan menyalurkan 27.346.320 kg beras yang diperuntukkan bagi 151.924 RTS yang tersebar di seluruh Bali. RTS yang sudah masuk database berhak mendapat beras bersubsidi ini dengan harga Rp. 1.600. 

Peluncuran program Raskin/Rastra Provinsi Bali ditandai pelepasan kendaraan pengangkut beras dengan pengguntingan pita dan pemecahan kendi oleh Menteri Puan Maharani yang didampingi Gubernur Mangku Pastika. (DN - HuM)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com