Musim Hujan, Selain Ancaman Tanah Longsor Juga Waspadai Ancaman DB - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

1/30/16

Musim Hujan, Selain Ancaman Tanah Longsor Juga Waspadai Ancaman DB

 Dirut RSUD Buleleng dr.Gede Wiartana 
Buleleng, Dewata News.comDitengah ancaman bencana tanah longsor dan banjir pada musim hujan di Buleleng ini, patut juga diwaspadai ancaman penyakit deman berdarah (DB) kini telah merebak dan menjadi ancaman serius di Bali.

    Terkait ancaman penyakit DB ini, Komang Adi Dharma (4) warga Banjar Dinas Kanginan, Desa Les, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, meninggal dunia, Rabu (27/01) lalu. Balita ini meninggal karena diduga akibat DB, saat dirawat di RSUD Buleleng, Singaraja selama satu hari.

    Dirut RSUD Buleleng, dr Gede Wiartana membenarkan, bahwa balita itu sempat dirawat di RSUD Buleleng.

     Diakuinya, saat dibawa ke RSUD Buleleng, kondisi balita itu sudah memburuk, sehingga tidak diselamatkan. Dari hasil klinis itu, karena Dengue Shock Syndrome (DSS). Kalau kondisinya memburuk memang shock anak itu. 

    ”Itu memang kalau terlambat menangani bisa DSS. Kadang masyarakat menganggap biasa karena gejalanya panas saja, kalau dibuat biasa, itu bisa terus menurun,” kata dr. Gede Wiartana, Jumat (29/01).
                                  
    Lebih jauh Gede Wiartana menjelaskan, hingga saat ini sudah ada sebanyak 17 pasien anak-anak yang dirawat di RSUD karena menderita DB, dan 4 di antaranya balita yang berasal dari Desa Les. ”Ada 17 dirawat, sekarang sudah ditangani,” imbuhya.

    Sementara Kepala Dinkes Buleleng, IGN Mahapramana menjelaskan, kasus DB di Buleleng kini memang diakuinya mengalami peningkatan. Namun dirinya tidak bisa menyebutkan secara pasti angkanya. 

   "Ini meningkat karena musim hujan, apalagi perilaku masyarakat yang belum menjaga kebersihan lingkungannya masih banyak. Hingga saat ini kami masih sosialisasi ke masyarakat untuk mencegahnya," tandas Mahapramana.

    Terkait dengan meninggalnya seorang balita dari Desa Les ini, Kepala Desa Les, Gede Susila membenarkan, bahwa ada balita dari desanya yang meninggal karena diduga DB, saat dirawat di RSUD Buleleng.
Ilustrasi
Menurutnya, kasus DB di saat ini memang tinggi. Bahkan diakuinya, dalam sebulan ini sudah ada 28 orang warganya yang menderita DB, dan 20 warga dirawat di RSUD Buleleng.

    ”Hampir setiap hari saya tanda tangani surat pengantar untuk warga saya, yang akan dirawat di RSUD Buleleng karena dugaan penyakit DB. Saat ini, untuk mengantisipasi DB, kami sudah melaksanakan aksi pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan kami, dengan membersihkan tempat-tempat yang biasa dijadikan sarang nyamuk, ujar Susila.  (DN ~ TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com