Di Buleleng, Disiapkan 3 Jalur Alternatif, Penyeberangan Gilimanuk-Ketapang Sepi - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

1/26/16

Di Buleleng, Disiapkan 3 Jalur Alternatif, Penyeberangan Gilimanuk-Ketapang Sepi



Suasana pelabuhan Gilimanuk yang sepi sebagaimana tampak
Suasana pelabuhan Gilimanuk yang sepi sebagaimana tampak, Senin (25/01).

Buleleng, Dewata News.comPasca terputusnya jembatan Dangin Tukad Aya di Kabupaten Jembrana, yang menghubungkan Denpasar-Gilimanuk, memang membuat arus lalulintas terganggu. Namun untuk melancarkan arus lalulintas itu, seluruh kendaraan besar yang akan melintasi jembatan itu, harus melalui jalur Singaraja.

    Kabag Ops Polres Buleleng, Kompol Ketut Gelgel mengatakan, guna mengantisipasi kemacetan di Buleleng, akibat peralihan arus lalin ini, Polres Buleleng menyiapkan tiga jalur alternatif bagi para pengemudi kendaraan besar yang akan bepergian ke Jembrana atau melewati wilayah tersebut.

    Seizin Kapolres AKBP Harry Haryadi Badjuri, Kabag Ops, Kompol Ketut Gelgel mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi sejak menerima info jembatan putus di wilayah Jembrana. ”Untuk pengalihan arus, disediakan ada 3 jalur, pertama lewat Busungbiu-Pupuan (Tabanan), kedua di Pancasari, dan ketiga di Karangasem,” kata Ketut Gelgel di Singaraja, Senen (25/01).
      Kabag Ops Polres Buleleng Kompol Ketut Gelgel

Menurut Gelgel, kalau kendaraan yang ringan bisa lewat Sukasada, Pancasari. Sedangkan kalau kendaraan berat lewat Karangasem, mobil kecil dan truk sedang bisa lewat Busungbiu, serta pihaknya juga sudah memasang rambu dalam rangka pengalihan arus lalin.

    Ia juga mengungkapkan, untuk mengantisipasi kemacetan lalulintas akibat pengalihan arus ini, pihaknya sudah mengerahkan sejumlah personil Kepolisian di beberapa titik yang dianggap rawan kemacetan, seperti yang saat ini terjadi di daerah Sukasada, baik dari personil Sat Lantas Polres maupun Polsek. ”Sejumlah personil Lantas Polres maupun Polsek sudah dikerahkan untuk mengatur arus lalulintas juga mengantisipasi dan mengurai kemacetan,” imbuhnya.

    Kabag Ops Polres Buleleng Kompol I Ketut Gelgel mengimbau, agar masyarakat tetap waspada bencana dan berhati-hati di jalan, karena sudah musim penghujan beberapa hari ini secara berturut-turut di Buleleng.

   Selain itu dirinya juga meminta masyarakat untuk segera memberikan informasi, apabila terjadi bencana alam kepada aparat Kepolisian terdekat agar dengan cepat bisa ditanggapi ke lokasi kejadian serta menyiapkan langkah-langkah selanjutnya.

    Akibat jembatan Tukad Aya ambrol, memang membuat jalur utama jurusan Denpasar Gilimanuk yang selalu padat mendadak sepi. Bahkan, hal ini juga membuat penyeberangan Selat Bali anjlok terutama Bus Akap dan truk besar.
    Dari pantauan, sejak jembatan Tukad Aya ambrol, aktivitas penyeberangan di pelabuhan Gilimanuk tidak seramai harihari biasanya yang selalu dipadati truk-truk besar dan Bus Akap baik yang menuju Bali maupun Jawa. Kemungkinan, penurunan jumlah kendaraan yang menyebrang Jawa-Bali sudah menerima informasi karena jalur utama Denpasar-Gilimanuk terputus, sehingga banyak yang menunda keberangkatan.

    Anjloknya penguna jasa terutama truk dan bus itu mulai terjadi sejak Minggu malam. Sedangkan untuk kendaraan pribadi dan sepeda motor maupun penumpang biasa sementara masih terlihat normal karena masih bisa melintas di jalan Denpasar-Gilimanuk, kata Sugeng Purwono, Manajer ASDP Gilimanuk. Senin (25/01).

    Sugeng mengatakan, terkait dengan jumlah penurunan truk maupun bus itu, pihaknya belum bisa memberikan data. Lantaran, data penyeberangan untuk Senin baru bisa diketahui besok (Selasa, red). Meskipun demikian,pihaknya tetap mengoperasikan 32 kapal, yakni 22 kapal motor penumpang (KMP) dan 10 kapal landing craft tank (LCT) atau kapal pengangkut kendaraan barang.

    Sementara, salah seorang pengurus keberangkatan truk dan bus di pelabuhan Gilimanuk mengatakan, bus-bus yang biasanya setiap hari ada sekitar 200 unit yang menyeberang, kini jumlahnya mengalami penurunan sekitar sepertiganya.

    ”Begitu juga dengan truk-truk besar yang biasanya harus mengantre di areal pelabuhan kini sudah tidak ada antrean lagi. Sekarang bus dan truk besar sepi. Meskipun ada, sekarang banyak yang mengalami keterlambatan tibanya, lantaran harus melewati jalur singaraja yang lumayan jauh, katanya. (DN ~ TiR-PB).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com