Antisipasi Radikalisme, TNI-Polri Berdialog dengan Mahasiswa Undiksha - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

1/27/16

Antisipasi Radikalisme, TNI-Polri Berdialog dengan Mahasiswa Undiksha

Rektor Undiksha Nyoman Jampel diapit oleh Kapolres Harry dan Dandim Budi Prasetyo serta Ketua MUI Buleleng Haji Abdurrahman Said.Lc

Buleleng, DewataNews.com  Aksi ancaman pengeboman lewat selembar surat di Kantor Camat Buleleng, beberapa waktu lalu mendapat perhatian besar aparat penegak hukum. Seperti disampaikan Dandim 1609/ Buleleng, Letkol Inf. Budi Prasetyo dan Kapolres Buleleng, AKBP. Harry Haryadi Badjuri, dalam dialog dengan mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Selasa (26/01).

       Dandim Letkol Inf. Budi Prasetyo mengatakan, kekhawatiran akan aksi radikalisme yang menyasar generasi muda di Buleleng perlu diantisipasi bersama dengan persamaan langkah serta presepsi.

     Menurutnya, lewat hal tersebut bisa ditangkal dengan pemahaman wawasan kebangsaan, mengingat kondisi masyarakat di Kabupaten Buleleng yang  heterogen. Sehingga, generasi muda, khususnya mahasiswa perlu dibentengi sejak awal dari aksi berbau radikalisme tersebut.

    Sementara Kapolres Buleleng AKBP Harry Haryadi Badjuri menegaskan, ancaman teror dan radikalisme merupakan musuh bersama yang harus dihancurkan. Kondisi Buleleng yang memiliki garis panjang pantai di paling luas sepanjang 157,05 Km di kawasan utara Pulau Bali sangat memiliki potensi dan kerawanan tersendiri.
    “Kami kupas tuntas masalah radikalisme, dan cara menangkalnya. Ini momentum kepolisian menularkan virus kebaikan mencegah radikalisme di kalangan mahasiswa. Kami mengacu terhadap kejadian teror di berbagai wilayah di Indonesia, sebagian besar pelakunya itu dilakukan anak muda,” ujar Harry Haryadi.

    Menurut Kapolres Harry Haryadi, kesadaran pada generasi muda sangat perlu ditumbuhkan terhadap ancaman aksi-aksi radikal seperti teror bom yang beberapa waktu berlangsung di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat (14/01) lalu.

    Terkait dengan aksi radikalisme di kalangan mahasiswa, Harry Haryadi mengatakan, Undiksha yang memiliki banyak jumlah mahasiswa hendaknya mampu untuk membawakan pesan dialog tersebut.

    Sebab, lanjut Harry Hariyadi, kepedulian dan pemahaman terhadap ancaman aksi radikalisme akan memudahkan masyarakat untuk menyikapi perbuatan teror yang belakangan ini muncul.

    Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Buleleng, Haji Abdurrahman Said.Lc yang hadir pada dialog dengan mahasiswa itu mengatakan, pihaknya selalu rutin melakukan komunikasi dan berkordinasi dengan aparat penegak hukum serta TNI untuk menjaga keamanan di Kabupaten Buleleng agar tetap kondusif.

   Abdurrahman Said juga mengharapkan agar generasi muda agar tidak mudah rapuh dan mampu untuk membagikan hasil dialog tersebut kepada masyarakat luas.

    Ia mengakui munculnya pemahaman yang salah dan menjadi penyebab aksi radikalisme yang mengatasnamakan agama dibalik perbuatan yang bertentangan dengan ajaran agama itu sendiri. Sehingga, harus ada bentuk pencerahan terhadap pemahaman yang tidak sesuai agar bisa diluruskan dan tidak menimbulkan penyesatan.

    Rektor Undisha, Dr.I Nyoman Jampel saat membuka acara tersebut mengaku telah secara tegas melarang mahasiswanya terlibat dalam paham radikalisme. ”Pemahaman tentang Indonesia sebagai negara berdasarkan Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya harus betul-betul didekatkan kepada generasi muda,” ungkap Rektor Nyoman Jampel.

    Jampel menilai, mahasiswa sebagai kalangan intelektual muda, hendaknya bentuk-bentuk pemahaman yang mampu menjadi boomerang bagi keutuhan serta penerapan nilai Pancasila telah menjadi sebuah kewajiban untuk dijauhi.

    Bahkan, Rektor Nyoman Jampel mengaku, sepakat untuk menggerus penyebaran tentang pemahaman yang anti persatuan serta nilai luhur Pancasila. (DN ~ TiR).—

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com