Sudikerta Minta Optimalkan Empat Komponen Pendukung Pertanian Cabe dan Bawang - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

12/23/15

Sudikerta Minta Optimalkan Empat Komponen Pendukung Pertanian Cabe dan Bawang



Bangli, Dewata News. Com - Sektor pertanian sebagai salah satu sektor penting bagi kehidupan, menjadi pembangunan prioritas Pemerintah Provinsi Bali untuk terus ditumbuhkan dan dikembangkan dalam menjaga keselarasan kehidupan dibidang ekonomi. Jika pertumbuhan sektor pertanian tidak bisa ditingkatkan, maka pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup tidak akan tercukupi. Dalam mendukung peningkatan pertumbuhan sektor pertanian, Pemprov Bali terus menggenjot realisasi bantuan berupa 4 komponen yang dianggap sebagai penentu, yakni peningkatan infrastruktur; sarana prasarana produksi; sumber daya manusia, dan modal. Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dalam sambutannya saat menghadiri acara Gerakan Pengembangan Kawasan Bawang yang pelaksanaannya difokuskan di Wantilan Br. Srongga, Desa Songan B, Kintamani, Bangli, Rabu (23/12).

Seperti disampaikan Wagub Sudikerta, jika 4 komponen tersebut secara serius dibangun akan signifikan membantu peningkatan produksi hasil pertanian. Pembangunan infrastruktur harus disesuaikan dengan letak geografis lahan pertanian yang dikelola, seperti di daerah tersebut yang berlokasi dikaki gunung dan terkendala kurangnya air dibantu mesin pompa air dan selang. Dari segi sarana prasarana produksi yang menentukan banyak-sedikitnya dan bagus-jeleknya hasil produk, akan dibantu bibit unggul serta pupuk. Tidak hanya itu, sumber daya manusia yang mengelola pun menentukan keberhasilan pertanian. 


Infrastruktur dan bibit yang bagus tidak akan berhasil tanpa pengelola yang memiliki wawasan terhadap pertanian, untuk itu Ia menghimbau bagi anggota kelompok tani yang bersedia akan diikutkan pelatihan di luar Bali yang juga memproduksi produk pertanian yang sama. Ia juga meminta peningkatan ketrampilan petani harus dilakukan secara merata, sehingga satu kawasan dengan produk yang sama bisa berhasil. Teori yang didapatkan dalam pelatihan terkadang tidak sama dengan fakta dilapangan, untuk itu sharing pengalaman antar sesama sebagai perbandingan menurut Sudikerta juga sangat penting. Melalui berbagai bantuan permodalan yang digelontorkan oleh Pemprov, juga diharapkan dapat membantu petani dalam memajukan pertanian.

Sudikerta juga menjelaskan pentingnya asuransi pertanian yang akan membantu para petani menalangi kerugian akibat gagal panen. Sudikerta juga mengajak masyarakat untuk menggalakkan minat untuk bekerja di sektor pertanian, karena menurutnya jika digeluti dengan baik akan sama menjanjikan penghidupan yang layak dibandingkan sektor formal lainnya. Menanggapi kendala kurangnya pupuk didaerah tersebut, Sudikerta berjanji pada tahun 2016 akan mengalokasikan bantuan 1 unit Simantri untuk daerah tersebut, yang nantinya hasil pupuk dari peternakan yang dikelola bisa diintegrasikan dengan pertanian disana.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, IB. Wisnu Ardhana, dalam laporannya menyatakan cabe dan bawang merah adalah 2 komoditi pertanian yang berpengaruh cukup signifikan terhadap terjadinya inflasi selain padi. Hal tersebut karena 2 komoditi tersebut sangat dibutuhkan sebagai bumbu sehari-hari.kebutuhannya cenderung tetap setiap bulan, dilain sisi ketersediannya berfluaktif karena bersifat musiman sehingga harga cenderung naik terutama saat hari-hari besar keagamaan. Untuk itu sebagai solusi disamping memacu peningkatan produksi, juga mengatur pola ketersediaan hasil produksi agar tersedia sepanjang tahun. Untuk produksi sendiri, Wisnu Ardhana menjelaskan Bali memiliki produksi cabe dan bawang yang cukup. Produksi cabe merah diperkirakan mencapai 20.349 ton dengan kebutuhan rata-rata setahun sekitar 6.261 ton, begitu pula bawang merah diperkirakan produksinya mencapai 11.884 ton dengan tingkat kebutuhan per-tahun mencapai 11.268 ton. 

Hasil tersebut menurutnya harus lebih ditingkatkan mencapai 25.000 ton, sehingga bisa mensuplai keluar daerah yang akan meningkatkan penghasilan para petani tersebut. Untuk itu gerakan tanam cabe dan bawang yang dicanangkan telah dibarengi dengan penambahan luas lahan tanam, untuk cabe luasnya mencapai 64 Ha mencakup daerah Buleleng seluas 23 Ha dan Tabanan selua 41 Ha. Serta luas tanam bawang mencapai 70 Ha, yang tersebar di bangli seluas 62 Ha dan Buleleng seluas 8 Ha.

Wagub Sudikerta yang kala itu turut didampingi Asisten Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Bali, Ketut Wija, juga menyerahkan bantuan sarana prasarana produksi holtikultura secara simbolik, diantaranya berupa Ph Meter 62 buah, Sprayer 124 buah, Tangki Air/tandon 124 buah, selang gulung 124 buah, pompa air 124 buah, dan keranjang panen 744 buah. (Dn - HuM)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com