Denpasar, Dewata News. Com - Program Sistem Pertanian Terintegrasi atau Simantri adalah salah satu program prioritas Bali Mandara yang telah dikembangkan sejak tahun 2009. Untuk mewujudkan keberhasilan dari program tersebut tentu sangat tergantung dari peran dan kreatifitas masing-masing ketua kelompok Simantri yang bersangkutan serta didukung oleh kinerja dari para pendamping. Demikian yang yang disampaikan oleh Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta saat memberikan pengarahan pada acara rapat teknis pendamping simantri di Ruang Aula Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, Sabtu (8/8).
“Saya mengharapkan peningkatan peran dari pendamping untuk mengembangkan simantri-simantri sehingga target yang ingin dicapai yaitu peningkatan pendapatan petani dapat terwujud,” ujar nya.
Pada kesempatan itu ada 150 orang pendamping yang tersebar di Provinsi Bali. Program Simantri sendiri sampai 2014 sudah ada 502 unit Smantri, dan pada tahun 2015 ini akan dikembangkan lagi sebanyak 45 unit dan akan terus dikembangkan sehingga target 1000 unit Simantri dapat terwujud pada tahun 2018.
Tujuan dari Simantri adalah mendorong berkembangnya usaha pertanian dalam bentuk terintegrasi satu sama lainnya dan berwawasan agrobisnis dalam mendorong tumbuhnya ekonomi wilayah. Sudikerta juga berharap kedepannya pengembangan dari hasil Simantri seperti bio urine dan pupuk organik dapat terus ditingkatkan. “Jika simantri menghasilkan pupuk organik dalam jumlah yang memadai maka petani akan termotivasi untuk menggunakan pupuk organik dan secara bertahap diharapkan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia,” tambah Sudikerta.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnu Ardana melaporkan bahwa terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi unit Simantri seperti adanya sapi mati, kerusakan alat pengolahan limbah, serta kurangnya pasokan air. Ia menambahkan kedepannya tahun 2016 semua sapi yang diterima oleh kelompok Simantri akan diansuransikan sehingga jika sapi mati akan dapat ditanggulangi.
“Selain itu, akan ada evaluasi terhadap sistem untuk pengolahan limbah baik untuk bio urine dan pupuk kompos serta akan diberikan tampungan air bagi Simantri yang daerahnya kekurangan air,” pungkasnya. (DN - HuM)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com