Denpasar, Dewata News. Com - Pelaksanaan Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), Minggu (9/8) didominasi orasi seputar pelaksanaan Pilkada serentak yang akan berlangsung di enam kabupaten/kota Desember mendatang. Sorotan terkait pelaksanaan Pilkada antara lain disampaikan oleh mantan Komisioner KPU Pusat I Gusti Putu Artha. Tahapan Pilkada di Kota Denpasar cukup menyita perhatiannya menyusul pengunduran diri salah satu bakal calon walikota. Dia memberi pemahaman, langkah salah satu bakal calon itu baru sepihak dan akan final kalau sudah ada keputusan KPU.
"Jadi belum bisa dikatakan calon tunggal. Masih ada waktu dan tahapan selanjutnya," ujarnya.
Kata dia, KPU-lah yang nantinya berhak mengeluarkan keputusan soal keabsahan calon. Jika memang salah satu bakal calon diputuskan tak memenuhi syarat, KPU akan memberi kesempatan bagi partai pengusung untuk menggantinya.
"Sesuai aturan, waktunya 10 hari untuk menentukan pengganti, setelah itu barulah lanjut pada tahapan berikutnya," tambahnya.
Selanjutnya, Gusti Putu Arta juga menyinggung bupati/walikota se-Bali yang dinilainya belum menunjukkan prestasi luar biasa. Calon-calon yang muncul pun menurutnya masih standar dan biasa-biasa saja. "Saya pesimis terhadap Pilkada kali ini. Belum ada calon yang revolusioner," tandasnya. Padahal, tambah dia, Bali memiliki banyak SDM hebat namun enggan untuk maju jadi pemimpin.
Selain soal Pilkada, Gusti Putu Arta juga menyinggung keberadaan kafe liar. Dia heran, tak ada pimpinan di tingkat kabupaten/kota yang bertindak tegas untuk menertibkan.
"Padahal tempat seperti itu menyemai bibit HIV/AIDS yang mengancam anak-anak kita," ucapnya.
Keberadaan taksi liar yang mengganggu kenyamanan tamu di Bandara Ngurah Rai tak luput dari sorotan Mantan Komisioner KPU Pusat ini.
Menjawab orasi Gusti Putu Arta, Bakal Calon Wakil Walikota Denpasar Made Arjaya dalam orasinya meyakinkan bahwa Pilkada Denpasar akan tetap berjalan. Dia memastikan diri untuk tetap maju dalam perhelatan politik mendatang.
Wayan Setiawan yang tampil berikutnya menyampaikan harapan agar calon pemimpin ke depan lebih revolusioner. Sebagai warga Badung, dia ingin sosok pemimpin yang konsen terhadap dunia pendidikan.
Selanjutnya ada Ketua LSM Gerakan Solidaritas Sosial (GASOS) Bali Lanang Sudira. Selain berorasi soal Pilkada, dia juga menyoroti lowongan kerja Bandara Ngurah Rai yang berbau sara. Dia berharap persoalan ini dapat diselesaikan dengan damai dan ke depannya tak ada lagi diskriminasi dalam kesempatan bekerja. Sementara Gunawan Wicaksono dari Forum SDM Bali mempertanyakan dana yang dipungut pemerintah dari Tenaga Kerja Asing (TKA). Dia menuntut transparansi pemanfaatan pungutan sebesar US $100 dari masing-masing TKA. Dari TKA yang jumlahnya ribuan, dia memperkirakan, dana yang terkumpul mencapai Rp. 52,5 milyar tiap tahunnya.
"Kami dari forum berharap dana tersebut dialokasikan untuk biaya sertifikasi kompetensi," imbuhnya.
Selain peserta dari masyarakat umum, SKPD Pemprov Bali juga memanfaatkan podium ini untuk sosialisasi. Kabid Pengawasan dan Pengendalian Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali Made Teja mendorong peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Sementara Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan drh. Nata Kesuma mengapresiasi terbentuknya paguyuban ayam ketawa. Hanya saja, dia mengingatkan agar kesehatan hewan tetap menjadi perhatian mengingat ayam tersebut bukan habitat asli Bali.
Dalam kesempatan itu, Karo Humas Setda Provinsi Bali yang diwakili Kabag Penyaringan dan Pengolahan Data Made Rentin menyampaikan bahwa PB3AS dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Bali untuk menyampaikan berbagai hal. Khusus berkaitan dengan pelaksanaan Pilkada, PB3AS juga dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan harapan terhadap sosok pemimpin ideal. Lebih dari itu, para calon yang maju dalam perhelatan politik kali ini juga dapat memanfaatkan podium ini. Namun dia mengingatkan agar orasi tetap memperhatikan kaedah dan aturan yang berlaku. (DN - HuM)
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com