![]() |
Illustrasi-pemuda-korban-miras-oplosan |
Denpasar, Dewata News.com — Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum
Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Bali, menemukan tanda-tanda pendarahan
otak bagian tengah jenazah wanita warga Rusia Bulgakova Iulia (28),
akibat menenggak minuman keras (miras) oplosan beberapa waktu lalu.
“Dari hasil otopsi kami menemukan tanda kematian jenazah akibat
keracunan methanol,” Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah,
dr Ida Bagus Putu Alit, di Denpasar, Rabu (22/07).
Ia menegaskan akibat pendarahan otak tengah itu korban mengalami
kekurangan oksigen dan menghembuskan nafas terakhirnya saat mendapatkan
perawatan intesif di Rumah Sakit Siloam Kuta, sebelum jenazahnya dikirim
ke Instalasi Kamar Jenazah (IKJ) Sanglah.
Selain itu, dari hasil otopsi pada tubuh jenazah pihaknya tidak
menemukan adanya tanda-tanda kekerasan. “Kami sudah mengambil sampel
jenazah untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium,” ujarnya.
Untuk mengetahui penyebab kematian jenazah, kata dia, masih menunggu
hasil Laboratorium Puslabfor. “Saat ini jenazah langsung dibawa ke
krematorium Kertha Samadhi, Mumbul untuk dilakukan kremasi,” ujarnya.
Sebelumnya, korban bersama temannya Menado Villy Kaudrow (23) menenggak minuman keras di Kuta, Bali.
Teman korban, Villy Kaudrow akhirnya menghembuskan nafas terakhir saat menjalani perawatan di Medical Surgical RSUP Sanglah.
Sedangkan, Bulgakova Iulia (28) warga Rusia yang merupakan pasien
rujukan RS Siloam Kuta akhirnya meninggal dan dibawa ke IKJ RSUP
Sanglah. (DN ~ Ant).-
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com