16 dari 22 Pelajar SD di Buleleng Tak Ikut UST-SD Karena "Drop Out" - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

5/20/15

16 dari 22 Pelajar SD di Buleleng Tak Ikut UST-SD Karena "Drop Out"


Buleleng, Dewata News.com - Memasuki hari kedua pelaksanaan Ujian Sekolah Terkoordinasi Tingkat SD (UST-SD), Selasa (19/05) tercatat 22 pelajar gagal ikut ujian. Dari 22 pelajar yang tidak ikut ujian ini 16 diantaranya merupakan pelajar drop out (DO), dan lima anak memutuskan pindah sekolah sebelum ujian berlangsung dan satu anak tidak ikut ujian karena dalam keadaan sakit. Anak itu bernama Maulid Maulana dari Madrasah Iftidaiah (MI) Maya Seririt.

      Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Buleleng  Wayan Lugraheni ketika dihubungi di Singaraja mengatakan,  pelaksanaan UST-SD di Buleleng diikuti oleh 12.568 anak. Dari jumlah itu anak yang ikut ujian hingga hari kedua tercatat sebanyak 12.546 anak. Dengan demikian ada 22 anak tidak mengikuti ujian.

     Menyusul munculnya anak yang tidak ikut ujian itu, Disdik Buleleng telah melakukan klarifikasi ke masing-amsing sekolah. Hasilnya, ditemukan 16 anak tidak mengikuti ujian karena siswa itu masuk data drop out (DO). Lantaran berhenti di tengah jalan, anak ini pun tidak masuk dalam daftar nominatif siswa (DNS) peserta ujian. Sedangkan lima anak yang juga tidak ikut ujian karena anak ini memutuskan pindah sekolah ke luar Buleleng sebelum ujian sudah. 

    Sementara satu siswa MI Maya Seririrt tidak ikut ujian di hari kedua karena dalam kondisi sakit. Pihak sekolah sudah menemui orang tua dan dan memutuskan akalau anak ini tidak ikut ujian. Khusus untuk siswa yang sakit, Disdik Buleleng akan memberikan kesmepatan untuk mengikuti ujian susulan yang akan digelar dalam waktu dekat ini.

    “Kalau pelaksanaanya lancar dan tidak ada masalah. Cuma ada 22 anak yang tidak ikut ujian dan karena ini sudah tidak masuk DNS jadi mereka itu tidak masuk peserta dan tetap kami harapkan bisa mengikuti ujian melalui program kejar paket,” katanya.

      Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng  Nyoman Sutjidra melakukan monitoring ke seumlah SD di Buleleng timur. Dalam monitoring itu, Sutjidra mengingatkan, agar guru dan pengawas bisa mengawasi peserta ujian dengan baik dan sesuai petunjuk yang sudah ada. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya indikasi kecurangan yang  akan merugikan anak itu sendiri dan merusak nama baik sekolah. (DN~*).-

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com