![]() |
| Cerobong asap PLTU Celukan Bawang mengeluarkan asap hitam |
Buleleng, Dewata News.com — Beberapa hari belakangan ini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang mulai menunjukkan aktivitas. Menara cerobong asap kurang lebih setinggi 40 meter terlihat mengeluarkan asap hitam. Bahkan suara mesin terdengar menderu dari lokasi PLTU berbahan bakar batu bara itu.
Informasi yang dihimpun, Rabu (15/0) menyebutkan, kegiatan di
PLTU Celukan Bawang tersebut merupakan bagian dari tahap uji coba sebelum
beroperasi penuh memasok kebutuhan energi listrik untuk Bali.
Sayang, akibat tidak ada sosialisasi, kegiatan uji coba itu mendapat
tantangan warga, yang menganggap diaktifkannya mesin pembangkit tersebut
menyalahi prosedur karena dianggap belum memiliki standar keamanan lingkungan
yang memadai. Bahkan, tidak sedikit yang mengeluh dengan suara bising yang
ditimbulkan. Belakangan mencuat kekhawatiran dampak asap yang keluar dari
menara cerobong akan menggangu kesehatan warga sekitar.
“Mestinya pihak PLTU melakukan sosialisasi dulu dan menjelaskan prosedur
standar keamanannya. Lokasi PLTU sangat dekat dengan permukiman, saya rasa
pihak PLTU harus tetap berhitung terhadap keselamatan warga sekitar baik jangka
pendek maupun panjang,” ujar Mangku Wijana, warga sekitar lokasi PLTU Celukan
Bawang.
Menurutnya, sejak bunyi mesin yang sangat bising itu, dirinya mengalami
kesulitan berkomunikasi dengan keluarga. Kalau memanggil anggota keluarga, kata
dia, terpaksa harus berteriak.
Tidak saja soal prosedur keamanan, masih kata Mangku, infrastruktur
pendukung dari beroperasinya PLTU juga, semestinya disiapkan. Mangku Wijana,
warga Desa Tinga-Tinga, Kecamatan Gerokgak menyebut salah satunya lokasi
pengolah limbah.
”Mereka yang mengoperasikan PLTU belum memiliki perangkat pengolahan limbah,
baik limbah padat maupun cair. Iya, termasuk soal ini juga mestinya dijelaskan,
jangan mentang-mentang berduit di-backing orang kuat, pihak investor lantas
seenaknya mengabaikan keselamatan warga sekitar,” ujarnya kesal.
Mangku mengaku pada titik tertentu masyarakat akan kehabisan kesabaran
karena persoalan mendasar belum dituntaskan. ”Masyarakat punya batas kesabaran.
Jika nasib kami terus diabaikan, ujungnya kami pun tentu akan berhitung,”
ujarnya.
Sementara itu, pihak PLTU Celukan Bawang belum bisa dikonfirmasi terkait
uji coba tersebut. Kuasa usaha PT General Energy Bali, Indirianti Tanto, selaku
mitra lokal China Huadian tidak merespons usaha konfirmasi yang dilakukan awak
media. (DN~*).-

No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com