Buleleng, Dewata News.com — Aksi pembongkaran yang dilakukan warga Catur Desa terhadap puluhan rumah semipermanen yang ada di wilayah pelaba Pura Gubung, Dusun Tamblingan, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali menyisakan rasa sedih yang mendalam bagi para korban.
Kenapa tidak? Rasa pedih dan pilu diantara 17 KK korban aksi bongkar
paksa itu tampak jelas menghiasi wajah Ni Wayan Sinten. Karena pembongkaran
rumah semipermanen miliknya itu tidak seharusnya dilakukan sampai aksi
pembakaran terhadap sisa-sisa bangunan yang dibongkar.. ”Sisa-sisa
bangunan yang masih ada bisa untuk membangun rumah kembali ditempat lain,”
keluhnya.
Ia
hanya bisa berdiri meratapi rumahnya, dibongkar paksa bahkan dibakar, layaknya
terjadi sebuah kerusuhan secara besar-besaran, sehingga dirinya tidak bisa
berbuat apa dan hanya menyerahkan kejadian ini kepada Hyang Widhi.
Klian Desa Pakraman Munduk Jro Putu Ardana, Pecalang Dalem Tamblingan,
Satpol PP Kabupaten Buleleng, dan petugas gabungan TNI-Polri. Mereka pun
cuma diam menyaksikan aksi warganya melakukan tindakan anarkis itu.
![]() |
| Ruman semipermanen yang dibongkar paksa dan dibakar. |
Sinten
pun menuding, ada beberapa oknum tertentu yang sengaja memanfaatkan situasi
ini, hingga terjadi sampai pembongkaran paksa ini. Sinten pun sangat menyesali
kejadian ini. “Saya akan selalu ingat kejadian ini, sampai kapanpun,” tutur
Sinten.
Seperti berita siar sebelumnya, keputusan pembongkaran tersebut menindaklanjuti hasil kesepakatan
bersama dari Tim Sembilan Catur Desa Adat Dalem Tamblingan, dengan Balai
Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, dan Bupati Buleleng Putu Agus
Suradnyana bersama perwakilan warga yang rumahnya akan digusur yang ditandatangani
pada Oktober 2014 silam.
Aksi
pembongkaran secara paksa itu dilaksanakan oleh ratusan masyarakat yang
tergabung dalam Catur Desa Adat Dalem Tamblingan, yang terdiri atas Desa
Munduk, Gesing, Umejero, dan Gobleg terhadap rumah semipermanen dari 50 KK,
yang terdiri dari 22 KK Bendega, 22 KK
Nelayan, dan 6 KK yang belum diketahui jelas keberadaannya, yang ada di
lingkungan sekitar pelaba Pura Gubug di Dusun Tamblingan Desa Munduk, Kecamatan
Banjar, Buleleng. (DN~*).—


No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com