Infrastruktur Monument Bhuana Kerta Ditingkatkan Bangunan Pendukung - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

4/26/15

Infrastruktur Monument Bhuana Kerta Ditingkatkan Bangunan Pendukung


Buleleng, Dewata News.com Monumen Bhuwana Kerta, Pura Republik yang dibangun oleh para pejuang rakyat Bali Utara ini memiliki makna dunia yang damai, tata tentram kerta raharja, bebas dari segala macam bentuk penindasan manusia oleh manusia. 

    Monumen Bhuwana Kerta terletak di Jalan Ki Barak Panji Sakti, Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Berjarak 150 km dari Bandara International Ngurah Rai dan 5 km dari Kota Singaraja. Wisatawan asing yang ingin berkunjung ke Monumen tersebut bisa menyewa rent car di kota Singaraja maupun Lovina atau langsung di sekitar Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar. 

    Monumen Bhuwana Kerta dibangun setelah perjuangan rakyat Bali mempertahankan daerahnya dari Belanda yang ingin memecah persatuan rakyat Bali Utara setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan. Saat para pejuang Bali kehilangan pegangan material dan fisik perjuangan, maka hanya anugerah Tuhan-lah yang bisa menyelamatkan cita-cita suci bagi kemerdekaan Indonesia. Rakyat pejuang Bali Utara pun membuat sebuah ikrar yang sudah disepakati yang berbunyi : ”Bila Republik Indonesia Menang, Ditempat ini Akan Dibangun Sebuah Pura Republik”.. Ikrar ini diucapkan para pejuang Kemerdekaan pada 17 Januari 1948 di Desa Panji, Buleleng. Selain pengucapan ikrar, para rakyat pejuang kemerdekaan ini juga menanam dua batang pohon beringin di bagian selatan dan utara tempat ikrar diucapkan, dengan jarak 17 meter.


    Terdapat kata ”Pura Republik” terucapkan dalam ikrar tersebut, namun belum terpikirkan bagaimana nanti wujud fisiknya. Tetapi sebagai bangsa timur yang banyak memiliki bahasa simbol, hal itu tak jadi masalah. Interpretasi terhadap kata “Pura Republik” itu tentu akan mudah dilakukan setelah Indonesia betul-betul bebas dari cengkeraman pasukan Belanda. Meskipun beberapa kendala sempat dihadapi, namun akhirnya disepakatilah bahwa yang dibangun bukan pura (tempat suci umat Hindu), tetapi monumen. Bentuk monumen dipilih, karena bentuk ini dinilai paling tepat sebagai pelambangan tugu peringatan perjuangan bangsa yang diperjuangkan oleh para pejuang dari berbagai suku dan agama.

     Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng Gede Komang berencana melakukan peningkatan perbaikan infrastruktur terhadap keberadaan monumen bersejarah Bhuana Kerta Singaraja. Sejumlah bangunan pendukung akan dipersiapkan, sehingga nilai-nilai kepahlawanan tetap dapat diteladani generasi muda.

    Monumen Bhuana Kerta ke depan akan diperuntukkan bagi masyarakat umum. Kegiatan renovasi pembangunan direncanakan berlangsung tahun 2015 ini dengan sejumlah rancangan bangunan di sekitar areal monumen bersejarah bagi perjuangan kemerdekaan di Buleleng.

    “Tahun ini kami memang berencana melakukan renovasi lanjutan untuk monument Bhuana Kerta. Di bagian depan akan dibuatkan bangunan balai kambang dengan di bagian pinggirnya berisikan kolam. Bangunan balai kambang akan difungsikan sebagai balai pertemuan,” ujar Gede Komang di Singaraja, Minggu (26/04).


     Mantan Kepala BKKBN di Kabupaten Covalima, Timor Timur ini mengatakan, perbaikan di areal tengah berupa penataan taman, dan lingkungan lainnya tetap menjadi bagian perbaikan. Pembangunan akan dilanjutkan tahun depan, apabila proses renovasi tidak dapat dituntaskan sepanjang tahun 2015 ini. “Di bagian dalam pura, bangunan padmasana akan ikut dibangun. Kami berupaya melakukan perbaikan, dan jika tahun ini tidak rampung seluruhnya, maka proses pembangunan akan dilanjutkan kembali tahun depan,” ucapnya.

    Disinggung soal biaya renovasi bangunan Bhuana Kerta, Kadissos Buleleng Gede Komang menyebutkan anggarannya dari APBD Buleleng dengan nilai mencapai Rp750 Juta. Di mana peruntukannya digunakan sebagai biaya rehab Bhuana Kerta secara keseluruhan.

     Dengan ditambah fasilitas pendukung lain dan dibuatkan semacam miniatur yang berisikan sejarah perjuangan veteran termasuk cerita sampai dibangunnya monumen Bhuana Kerta, nantinya monumen tidak hanya sebagai pembelajaran sejarah bagi pelajar dan mahasiswa, tetapi bisa juga sebagai kawasan objek wisata.  (DN~*).—

                                                                                     

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com