![]() |
| AP Photo/ Niranjan Shrestha |
Dewata News. Com - Gempa yang mengguncang Nepal dengan kekuatan 7,8 skala richter pada Sabtu (25/4) kemarin mengakibatkan ribuan warga tewas dan juga kehilangan tempat tinggal. Hingga kini, jumlah korban jiwa tewas dikabarkan telah mencapai 3.218 jiwa.
"Korban tewas mencapai 3.218 dan lebih dari 6.500 warga terluka," ucap Rameshwor Dangal, Kepala Divisi Penanganan Bencana Nasional Kementerian Dalam Negeri Nepal, Senin (27/4).
Terkait dengan bencana dahsyat tersebut, Pemerintah berbagai negara menawarkan bantuan ke Nepal, yang tengah dilanda bencana alam terburuk sepanjang 80 tahun terakhir. Belum usai dirundung duka, Gempa susulan berkekuatan 6,7 SR di hari minggu (26/4) kembali mengguncang sehingga membuat warga menjadi ketakutan.
Para pekerja kemanusiaan memperingatkan bahwa banyak gedung mengalami kerusakan struktur yang parah. Menurut badan pemantau gempa US Geological Survey, pusat gempa berada di Lamjung, distrik Gorkha, sekitar 50 mil (80 km) barat daya Kathmandu.
Akibat dari gempa yang terjadi, Menara bersejarah Dharahara yang juga dikenal sebagai Menara Bhimsen yang terletak di ibu kota Nepal, Kathmandu, roboh. Pihak berwajib belum dapat memastikan berapa banyak pengunjung menara yang dibangun pada tahun 1832 itu ketika gempa terjadi.

No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com