Museum Diharapkan Menjadi Sarana Pendidikan Dan Hiburan - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

5/19/14

Museum Diharapkan Menjadi Sarana Pendidikan Dan Hiburan



Dewata News - Denpasar

Museum jangan hanya diidentikkan dengan tempat penyimpanan barang-barang kuno semata, tetapi museum harus bisa dijadikan tempat pendidikan dan juga hiburan. Hal itu disampikan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika seusai mengukuhkan pengurus Himpunan Museum Bali periode 2012-2017 di Gedung Kerta Sabha Jalan surapati Denpasar, Sabtu (17/5). “ Orang yang datang ke museum harus mendapatkan penjelasan tentang apa yang ada di museum dan juga bisa mendapatkan hiburan,” tegas Pastika. 

Antusias wisatawan untuk melihat museum di Bali tidak terlalu tinggi seperti di luar negeri, hal ini disebabkan karena kemasan yang disajikan museum di Bali belum begitu menarik. “Pemilik museum harus berpikir out of the box, berfikir dari luar jangan hanya di dalam kotak,” tambahnya. Pastika menyarankan agar museum bekerjasama dengan travel agent, asosiasi tamnan rekreasi dengan menyelenggarakan event-event khusus yang berkaitan dengan permuseuman. 

Masyarakat harus digiring untuk mengunjungi museum. Pastika mencontohkan anak-anak sekarang mengetahui nama Puputan Badung, tetapi tidak tahu ada apa di Puputan Badung, dan apa makna dari Puputan Badung. Penjelasan seperti ini hanya bisa diberikan di museum. Selain itu, pastika juga berkeinginan suatu saat yang namanya Museum Bali tidak hanya ada di Bali, tetapi museum Bali bisa saja dibangun di Jakarta atau di tempat-tempat lain. 

Di Bali juga perlu dibuat museum seni tari, sehingga masyarakat bisa memahami apa sebenarnya makna dari setiap tarian yang dibuat oleh maestro-maestro tari di Bali, dan hal itu tentu akan sangat bermanfaat bagi generasi yang akan datang. Untuk menghidupkan museum, pemerintah juga pasti akan mendukung, karena kalau diharapkan dari income, mereka tidak akan bisa berkembang.

Nama-nama pengurus Himusba yang dikikuhkan adalah Ketua Umum, A.A Gede Rai, dari Museum Arma, Ketua I, Ir. Tjok Bagus Astika dari Museum Puri Lukisan, Ketua II, Philippe Angier dari Museum Pasifika, Ketua II, Drs. A.A Gede Geriya, MH dari Disbud Prov. Bali, Sekretaris I Made Wija dari Museum Gunarsa, Sekretaris II, Jangkung Wijanarko dari Museum Neka, Bendahara I, Tiara Malinda dari Museum Pasifika, dan bendahara II Ida Ayu Made Widiastuti dari museum puri lukisan. Selain itu juga ada beberapa seksi seperti seksi latihan dan pengembangan dan Seksi Humas dan Dokumentasi. (DN - HUM)

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com