![]() |
| Wabup saat meninjauan |
Buleleng (Dewata News) – Jumlah siswa yang tidak ikut Ujian Nasional (UN) SMP/MTs di Kabupaten Buleleng yang bakal dimulai pada hari Senen (05/05) ini tergolong tinggi. 23 orang siswa SMP/MTs dipastikan tidak bisa mengikuti UN lantaran drop out.
Menariknya, siswa ini memilih drop
out, karena mencari pekerjaan di luar daerah Buleleng, di samping ada juga
yang keburu menikah.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng Dewa Ketut Manuaba di
Singaraja, Minggu (04/05) mengatakan, siswa drop out karena harus bekerja
membuktikan bahwa orang tuanya tega mengorbankan hak pendidikan anak-anaknya.
”Orang tua seharusnya tidak sampai mengorbankan hak pendidikan anak.
Perilaku ini perlu dan harus dirubah, di samping pemerintah bisa lebih serius menyebarkan
pemahaman, bahwa pendidikan itu hak anak-anak yang diatur dalam undang-undang,”
katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Buleleng asal Desa Panji,Sukasada ini juga
mengungkapkan, dalam pelaksanaan UN Tahun 2014 ini, sebanyak 10.101 siswa
SMP/MTs akan mengikuti UN di Kabupaten Buleleng, mulai Senen (05/05) hingga
Kamis (8/5). Sementara siswa SMP-LB sebanyak 5 orang dan Kejar Paket B sebanyak 180 orang yang
tercatat sebagai peserta UN tahun 2014 di KabupatenBuleleng. (DN~TiR).—

No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com