
Buleleng (Dewata News) – Gede Sumarjaya Linggih yang merupakan anggota DPR RI asal Buleleng mengungkapkan bahwa secara sosio ekonomi diharapkan pembangunan Bandara Baru di Bali Utara itu sebaiknya di daerah tengah yang tepatnya di daerah Kubutambahan.
”Ini yang nantinya diharapkan dapat memperbaiki ekonomi Bali, memperbaiki ekonomi kekeringan di daerah timur yang tepatnya di Karangasem dan memperbaiki ekonomi di daerah Buleleng itu sendiri,” ujarnya yang ditemui usai menghadiri sebuah acara di Singaraja, beberapa waktu lalu.
Ia juga mengatakan penempatan Bandara di daerah tengah sangat tepat karena juga berdekatan dengan beberapa kawasan pariwisata, seperti Kintamani dan lain sebagainya. “Maka dari itu nantinya akan ada efeknya untuk daerah yang memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi seperti Karangasem Kubu misalnya,” ia menambahkan.
“Untuk masalah tersebut saya belum tahu yang jelas kalau ada 2 pilihan teknis yang sama berarti sekarang kita meningkat kepada pertimbangan ekonomi dan pertimbangan sosial budaya. Dan kalau berbicara ekonominya tentu itu dalam mengentaskan kemiskinan,” jelasnya.
Demer yang kembali lolos ke tangga parlemen di Senayan pada Pileg 9 April lalu juga menambahkan, terkait dengan adanya rencana pembangunan jalan layang Denpasar-Singaraja agar lebih baik dibangun Bandara terlebih dahulu, karena mengingat Bandara Ngurah Rai yang padat akan menyebabkan kejenuhan ditahun 2018.
“Ditahun 2018 Bandara Ngurah Rai akan mengalami kejenuhan, karena perbaikan yang sekarang adalah perbaikan dari segi terminal bukan dari segi runway ataupun parkir kendaraan. Karena parkir dan runway ini akan menentukan daripada kapasiti Bandara itu sendiri dan jika kapasiti tersebut jenuh di 2018 maka ada dua hal yang akan terjadi yakni harga tiket akan mahal dan perang tarif hotel,” paparnya.
”Jika kita membiarkan jenuh itu terjadi, artinya jika tahun ini tidak dibangun Bandara tersebut, maka akan terjadi jenuh di tahun 2018 yang menyebabkan tiket akan mahal dan akan terjadi perang tarif hotel, kalau sudah terjadi perang tarif hotel akan terjadi pula penekanan menejemen terhadap karyawan yang berujung PHK,” ungkapnya. (DN-TiR).—
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com