Kepala Perwakilan PT Jasa Raharja Singaraja Nyoman Gd Kerta Budi
saat berbincang dengan Pemred Dewata News
Buleleng (Dewata News) – Korban
kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang terjadi di Kabupaten Buleleng, Bali tetap
mendominasi dalam pembayaran klaim santunan di antara dua kabupaten lainnya,
seperti Kabupaten Jembrana maupun Kabupaten Karangasem yang merupakan wilayah
kerja operasional PT. Jasa Raharja Perwakilan Singaraja.
Kepala Perwakilan PT Jasa Raharja Singaraja, Nyoman Gd Kerta Budi ketika
dihubungi, Senin (05/05) sore mengakui, di antara tiga kabupaten sebagai
wilayah kerja operasional ternyata Buleleng tertinggi jumlah rekapitulasi pembayaran
klaim selama bulan April 2014 sebesar Rp372.466.528. Sementara di Kabupaten Jembrana
kisarannya mencapai Rp130.041.268, bahkan Kabupaten Karangasem hanya Rp60.599.00
dan untuk korban laka lantas yang terjadi di luar daerah namun berasal dari
tiga kabupaten itu mencapai Rp97.594.198, sehingga total secara keseluruhan
pembayaran klaim mencapai Rp660,7 juta lebih.
Dibanding pada periode April 2013 sebelumnya, menurut Nyoman Gd Kerta
Budi, mengalami penurunan yang signifikan karena pada saat itu pembayaran klaim
mencapai Rp1,1 miliar lebih.
Dengan demikian rekapitulasi pembayaran klaim periode Januari hingga
April 2014 di tiga kabupaten sebagai wilayah kerja operasional PT. Jasa Raharja
Perwakilan Singaraja mencapai Rp2,6 milyar lebih. Menurut Kerta Budi, ada
penurunan pembayaran klaim dibanding periode sama, Januari hingga April 2013 yang
mencapai Rp3,4 miliar lebih.
Kendati peristiwa laka lantas di Kabupaten Buleleng mengalami angka
penurunan, tapi Kepala Kepolisian Resor Buleleng Ajun Komisaris Besar Beny
Arjanto menyatakan prihatin, karena masih ada korban jiwa meninggal dunia
maupun luka-luka yang sia-sia di jalan raya.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Buleleng Ajun Komisaris
Nengah Patrem mengatakan, pada bulan April 2014 korban meninggal dunia mencapai
4 orang dari 32 peristiwa laka lantas, menurun dibanding bulan Maret 2014
sebelumnya yang mencapai 7 orang meninggal dunia dari 48 peristiwa laka lantas.
Menurut Nengah Patrem, jajaran Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor
Buleleng hampir tiada hari melakukan operasi rutin yang ditingkatkan di jalan
raya untuk menekan angka pelanggaran maupun laka lantas. ”Semuanya itu
berpulang dari kesadaran masyarakat pengguna jalan raya yang masih kurang patuh
dalam mentaati tertib berlalu lintas di jalan raya, bahkan korban laka lantas
pada umumnya pada usia produktif,” kata Nengah Patrem. (DN~TiR).—

No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com