Jangan Takut Cek Secara Dini HIV/AIDS - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

12/3/13

Jangan Takut Cek Secara Dini HIV/AIDS



Dewata News - Denpasar

Berada pada peringkat kedua dengan jumlah masyarakat yang terjangkit HIV/AIDS membuat Bali ‘jengah’. “Kita ingin himbau kepada masyarakat di Bali khususnya Denpasar bahwa kita sedang dalam masa yang sangat kritis. Karena saat ini Bali merupakan daerah peringkat kedua dengan banyaknya jumlah kasus HIV/AIDS,” ungkap Eko Warnadani, Koordinator Program pencegahan HIV/AIDS PMI Provinsi Bali

Seperti diberitakan Sunari Dewata , Untuk mengetahui dan mencegah secara dini, Eko menghimbau agar masyarakat  bersedia memeriksakan diri. Dengan diketahui secara dini, maka akan lebih mempermudah pengobatan untuk berikutnya. “Saat ini kan telah ditemukan obat. Jika kita sudah mengetahui lebih dini, maka perkembangan virusnya dapat segera di nol kan,” lanjutnya ketika ditemui disela-sela aksi memberikan selebaran berupa kipas yang terdapat info mencegah penyebaran virus ini.

Eko merekomendasikan pada masyarakat untuk melakukan pemeriksaan Voluntary Counselling and Testing (VCT). secara masal dan masif. “Masalkan kegiatan  Pemeriksaan secara sukarela tentang HIV/AIDS. Caranya bisa datang ke klinik-klinik atau PMI sehingga bisa dilakukan pemeriksaan,” imbuhnya.

Dari PMI Provinsi sendiri, ia menjelaskan bahwa kampanye tidak hanya dilakukan pada event ini saja. “Untuk PMI menyampaikan kampanye produktif minimal setahun 3 kali turun kejalan yang berisfat masif. Bahkan Kegiatan pencegahan kini menjangkau kurang lebih 25-35 ribu remaja. Dengan memberikan informasi pada mereka, kami harap penyebaran virus HIV/AIDS ini bisa dicegah,”


Bali Peringkat Kedua HIV/AIDS Indonesia

Dunia sedang memberikan perhatian dan solidaritasnya secara serentak terkait dengan HIV/AIDS. Bali sebagai peringkat kedua dengan temuan jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia sangat memberikan perhatian khusus dalam sosialisasi dan pencegahannya. Bali juga pernah berada di urutan pertama menggantikan Papua yang hampir keseluruhan masyarakatnya terjangkit virus ini. “Di Papua bahkan sudah bersifat mandatorry. Jadi general population. Semua orang harus di cek. Di Bali ini kalau sudah menjadi general population harus dicek semua org tentang virus ini,” terang Eko Warnadani, Koordinator Program pencegahan HIV/AIDS PMI Provinsi Bali.

Eko menilai dari tahun ke tahun jumlah ini mengalami peningkatan. “HIV/AIDS ini seperti fenomena gunung es yang hanya tampak di permukaan saja,” ungkapnya, Senin (1/12). Berdasarkan data, hingga bulan Maret tahun 2013 ditemukan 369 kasus HIV/AIDS dengan 12 kasus kematian. Total kasus dari tahun 1987 adalah 7.551 kasus dengan total 514 orang meninggal akibat HIV/AIDS.

Tingginya angka ini diakibatkan terutama karena kasus heteroseksual yang mencapai 5.581 penderita (76,55 persen) menyusul penggunaan narkoba yang disertai jarum suntik (IDU) 808 penderita (11,08 persen). Selain itu juga akibat homoseksual 303 kasus (4,16 persen), Perinatal 220 kasus (3,02 persen), tato dua kasus (0,03 persen) dan biseksual 18 kasus (0,25 persen).


Aksi Solidaritas Perangi virus HIV/AIDS

Melalui peringatan hari HIV/AIDS sedunia yang jatuh pada 1 Desember beberara kelompok peduli HIV/AIDS melangsungkan beberapa aksi solidaritas. Masyarakat hampir diseluruh dunia hari ini melakukan gerakan yang sama untuk memerangi virus ini dan mendukung orang yang terjangkit.

Beberapa rangkaian kegiatan kampanye digelar di Lapangan Puputan Badung, Minggu (1/12). Kegiatan yang digelar KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) Denpasar, Kita Sayang Remaja (KISARA) PKBI, PMI Denpasar dan Provinsi serta beberapa organisasi lainnya ini melibatkan seluruh masyarakat yang berkunjung dilapangan puputan.

Eko Warnadani, Koordinator Program pencegahan HIV/AIDS PMI Provinsi Bali ketika ditemui disela-sela aksi menyatakan aksi ini digelar untuk menyampaikan pesan secara global mengenai program penanggulangan dan pencegahan inveksi HIV/AIDS di Bali.

Aksi ini juga dilakukan untuk menyampaikan pesan secara Nasional yaitu lindungi pekerja, keluarga dan bangsa. Selain itu untuk menuju komitmen global sesuai dengan pertemuan ICAP (Internasional Conference Asia Pasifik) bagaimana menuju Triple Zero “Jadi melalui kampanye ini targetingnya adalah Getting Triple Zero. Zero New Infection, Zero Diskrimintation, Zero AIDS Related Dead,” ungkapnya.

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com