MULAI BANGKIT, KAKAO DITETAPKAN JADI KOMODITAS INDUSTRI INTI DAERAH - Dewata News

Breaking News

Gold Ads (1170 x 350)

10/31/13

MULAI BANGKIT, KAKAO DITETAPKAN JADI KOMODITAS INDUSTRI INTI DAERAH


 
Dewata News - Jembrana

Sempat mengalami masa kritis karena berbagai gangguan seperti hama dan cuaca, pertanian kakao dikabupaten Jembrana kembali bergariah. Hal ini ditandai dengan mulai meningkatnya harga komoditas kakao yang bisa dijual petani. Selain itu hasil produksi pun mulai meningkat dibanding sebelumnya. Bahkan kini hasil kakao Jembrana diakui memiliki kualitas premium . Hal ini ditandai dengan adanya kerjasama pemasaran hasil kakao antara pemkab Jembrana yang diwakili Bupati I Putu Artha serta perusahaan coklat olahan besar nasional ,PT Papandayan Cocoa ( PT Delfi ). Karena beberapa keunggulan itu, kakao ditetapkan sebagai Komoditas Industri inti dikabupaten Jembrana.

Seperti dirilis Humas Pemkab Jembrana , Hal ini tercetus dalam diskusi kelompok terbatas seputar komoditas kakao sebagai komoditi unggulan daerah, bertempat di Aula Jimbarwana, selasa (29/10). Peserta hadir berasal dari petani dan kelompok kakao yang ada di Jembrana, koperasi, subak abian, pelaku usaha / UKM serta unsur SKPD terakhir. Diskusi dipandu oleh kepala dinas Perindustrian Perdagangan koperasi jembrana Ni Made Ayu Ardini serta menghadirkan nara sumber dari pihak konsultan dan juga perwakilan dari kementerian perindustrian RI

Mengenai mulai menggeliatnya komoditi kakao di jembrana juga diakui oleh Kabid Perkebunan Jembrana Ni Luh Anggraeni. Menrutnya setelah berbagai masalah seperti faktor hama, cuaca serta umur tanaman yang
sudah tua mengakibatkan menurunnya hasil produksi kakao dari petani. Namun sekarang perlahan-lahan hasil produksinya mulai meningkat. Dari luas lahan sekitar 6226 Ha yang tercatat dibidangnya, dalam setahun
sudah mampu menghasilkan rata-rata 0,78 ton/ha. Jumlah ini sekaligus melampaui rata-rata nasional dikisaran 0,65 ton/ha dalam setahunnya. Selain itu, hargao kakao kini pun bisa membuat petani bernafas lega.

Harga kakao yang telah terfermentasi kini mencapai Rp 26.000/kg – Rp 28.000/kg. “ Yang juga membanggakan, kakao Jembrana merupakan satu-satunya lokasi sentra kakao di Indonesia yang telah
tersertifikasi dari Lembaga Sertifikat UTZ asal Belanda , “ujar Anggraeni.

Hal senada juga diungkapkan praktisi sekaligus pihak konsultan, Rizki Wahyuniadi, menurutnya dari lima komoditas unggulan Jembrana ,meliputi tenun cagcag, kelapa dalam, buah semangka serta ayam buras, kakao menduduki rangking pertama. Hal ini dinilai dari ketersediaan bahan baku, aspek pemasaran kesediaan pelaku usaha sampai penyerapan tenaga kerja. “ jembrana memiliki sumber daya alam penunjang kakao yang begitu besar serta belum adanya pesaing membuat nilai kakao sebagai komoditas kompetensi inti industri daerah semakin besar, “paparnya.

Hal yang berbeda diungkapkan oleh Ketua Subak Abian , Jero Gede I Made Tawa. Meskipun diakuinya pertanian kakao Jembrana kembali bergairah, dirinya tetap berharap adanya bantuan dan regulasi dari pemerintah terhadap kakao Jembrana. Hal yang dirasanya mendesak adalah perlunya kredit murah dari bank, kepada petani. Selain itu tersedianya pupuk dengan harga terjangkau juga dirasanya mendesak, serta keberadaan koperasi yang akan membeli bijin kakao mesti kuat dengan manajemen profesional tidak berorientasi pribadi . “ kebutuhan itu menjadi persoalan mendasar sangat penting untuk melindungi petani kakao Jembrana, “ucapnya.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Jembrana Ni Made Ayu Ardini mengatakan adanya tatap muka dan diskusi antara seluruh stake holder kakao Jembrana dimaksudkan untuk menentukan strategi dan rencana aksi terhadap pengembangan kakao Jembrana. Dirinya berharap komoditas ini akan berkembang dari hulu kehilir , ujungnya akan meningkatkan kesejahteraan masyrakat Jembrana terutama petani kakao dan para pelaku UKM . “ peningkatan kesejahteraan itu hanya bisa dicapai apabila tercipta sinergi antara semua pihak terkait, “pungkasnya. 

No comments:

Post a Comment

Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.

Terimakasih
www.dewatanews.com