Gianyar, dewatanews.com - Tembok pura keluarga di Banjar Bayad, Desa Kedisan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, ambruk sepanjang hampir 15 meter saat proses pengerjaan proyek jalan berlangsung. Insiden terjadi ketika alat berat yang digunakan untuk mengeruk got di sisi jalan turut menggali area di dekat tembok penyangker pura.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian yang berlangsung di tengah pengerjaan proyek peningkatan jalan bernilai hampir Rp4 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Gianyar tersebut. Namun, pihak kontraktor pelaksana diwajibkan menanggung biaya perbaikan dan ganti rugi atas kerusakan tembok pura.
Dikonfirmasi hari ini, Kamis (30/10), Menurut pengawas proyek, I Nyoman Teguh, ambruknya tembok pada 28 Oktober lalu, diduga dipicu oleh kondisi tanah dasar yang labil serta material pondasi yang kurang kuat. Ia menambahkan, getaran dari alat berat saat pengerjaan turut memperparah kondisi struktur tembok hingga akhirnya roboh.
"saat itu alat berat sudah selesai mengerjakan pengerukan, dan saat mau bergeser tembok tiba tiba ambruk", ujarnya
Pasca kejadian pihaknya juga sudah melakukan pertemuan melibatkan semua pihak, mulai keluarga pemilik merajan, keluhan dinas, hingga kontraktor dan pengawas proyek.
Dari kesepakatan dalam pertemuan itu, semuanya sepakat untuk memberikan ganti rugi atas kejadian yang tidak terduga ini," kami sudah komitmen untuk memberikan ganti rugi perbaikan tembok panyengker ini", tambahnya.
Sementara itu, Perbekel Desa Kedisan, I Dewa Ketut Raka, mengimbau seluruh pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan agar lebih berhati-hati dan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar lokasi pekerjaan. Ia menekankan pentingnya kehati-hatian, mengingat proyek tersebut berada di kawasan padat pemukiman dan berdekatan dengan area suci warga.
“Kami berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. Selain karena menyangkut fasilitas umum, lokasi proyek ini juga memiliki nilai sosial dan spiritual bagi masyarakat,” ujarnya.
Proyek peningkatan jalan yang kini tengah dikerjakan merupakan akses penghubung antara Banjar Dinas Bayad dan Banjar Dinas Kedisan.
Pembangunan ini diharapkan dapat memperlancar mobilitas warga sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah utara Tegallalang.

No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com