Jembrana, dewatanews.com - Upaya pencarian korban dan barang-barang yang diduga berasal dari kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan selat Bali terus dilakukan secara intensif oleh tim gabungan. Kapal KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut total 65 orang penumpang serta ABK, dan kendaraan 22 unit. Pada insiden tersebut 30 orang penumpang ditemukan selamat dan 6 orang korban ditemukan meninggal dunia, sementara hingga saat ini 29 orang penumpang belum ditemukan.
Satuan Polisi Perairan dan Udara (Sat Polairud) Polres Jembrana kembali melaksanakan patroli laut di wilayah perairan Gilimanuk hingga Segara Rupek, Minggu pagi (06/07).
Patroli ini dipimpin langsung oleh Kasat Polairud Polres Jembrana, AKP I Putu Suparta, dengan melibatkan 4 personel Sat Polairud, 1 personel Direktorat Polairud Polda Bali, 1 personel Basarnas, serta 1 anggota TNI AL. Tim melakukan patroli menggunakan kapal KP-XI-2006 Tanjung Rening milik Polres Jembrana.
Kasat Polairud Polres Jembrana AKP I Putu Suparta mengatakan, Patroli ini difokuskan pada wilayah yang berpotensi menjadi lokasi terdamparnya korban atau barang-barang dari KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Ketapang – Banyuwangi. Selama penyisiran dari pukul 08.30 WITA hingga 11.30 WITA tim belum menemukan adanya tanda-tanda korban maupun barang-barang milik penumpang kapal.
“Patroli ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk mendukung proses pencarian dan evakuasi korban serta barang muatan KMP Tunu Pratama Jaya,” ujarnya.
AKP Putu Suparta juga menyebutkan bahwa pencarian akan terus dilanjutkan dan perkembangan terbaru akan disampaikan kepada masyarakat secara berkala.
"Pencarian pada korban maupun barang-barang milik penumpang kapal tersebut akan terus kami lanjutkan dan untuk perkembangan terbarunya kita akan sampaikan secara berkala pada masyarakat," paparnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com