Denpasar, dewatanews.com - Anoreksia nervosa adalah gangguan makan serius yang ditandai oleh pola makan yang terbatas, ketakutan berlebihan akan berat badan, dan citra tubuh yang terdistorsi. Ini adalah kondisi yang kompleks yang dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan fisik dan mental seseorang.
Seperti dilansir dari idienarotali.org, sebagai Ikatan Dokter Indonesia yakni organisasi profesi kedokteran yang menaungi dokter di seluruh Indonesia, penyebab pasti anoreksia nervosa belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor yang dapat berkontribusi pada perkembangannya diantaranya :
1. Faktor genetik
Ada bukti bahwa faktor genetik dapat memainkan peran dalam kecenderungan seseorang untuk mengidap anoreksia nervosa. Jika ada riwayat keluarga dengan gangguan makan, risiko seseorang untuk mengembangkan kondisi ini mungkin lebih tinggi.
2. Faktor lingkungan
Tekanan sosial dan budaya untuk memiliki tubuh yang "sempurna" atau menekankan pada kekurusan dapat berkontribusi pada terjadinya anoreksia nervosa. Selain itu, pengalaman traumatis atau stres berat juga dapat memicu gangguan makan ini.
3. Faktor psikologis
Beberapa individu dengan anoreksia nervosa mungkin memiliki masalah dengan harga diri yang rendah, kontrol yang ketat, atau kebutuhan untuk merasa "sempurna". Gangguan mood seperti depresi atau kecemasan juga dapat berperan dalam perkembangan anoreksia nervosa.
Gejala anoreksia nervosa dapat bervariasi dari ringan hingga parah, tetapi beberapa tanda dan gejala yang umum bisa Kamu kenali, seperti:
1. Penurunan berat badan berlebihan
Seseorang dengan anoreksia nervosa akan mengalami penurunan berat badan yang signifikan dan terus menerus, bahkan jika mereka sudah kurus atau di bawah berat badan yang sehat.
2. Pola makan terbatas
Ini mencakup menghindari makanan tertentu, membatasi jumlah kalori yang dikonsumsi, atau menghindari makanan secara keseluruhan. Seseorang dengan anoreksia nervosa mungkin juga berolahraga secara berlebihan untuk membakar kalori.
3. Ketakutan berlebihan akan berat badan dan bentuk tubuh
Individu dengan anoreksia nervosa memiliki ketakutan yang berlebihan akan berat badan atau bentuk tubuh mereka sendiri, bahkan jika mereka sudah sangat kurus. Mereka mungkin memiliki citra tubuh yang terdistorsi dan merasa bahwa mereka selalu terlalu gemuk.
4. Kehilangan kedua siklus menstruasi pada wanita
Anoreksia nervosa dapat menyebabkan gangguan menstruasi pada wanita, termasuk amenore (tidak ada menstruasi) atau oligomenore (menstruasi yang tidak teratur).
5. Perubahan perilaku dan kepribadian
Orang dengan anoreksia nervosa mungkin menjadi sangat obsesif tentang makanan, berat badan, dan latihan fisik. Mereka juga mungkin menunjukkan tanda-tanda depresi, isolasi sosial, atau keengganan untuk makan di depan orang lain.
Anoreksia nervosa dapat memiliki dampak yang serius pada kesehatan fisik dan mental seseorang, dan sesegera mungkin harus mendapat tindaka medis, termasuk:
1. Masalah kesehatan fisik
Anoreksia nervosa dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik, termasuk kekurangan gizi, kelelahan kronis, penurunan fungsi organ, gangguan elektrolit, osteoporosis, dan gangguan jantung.
2. Gangguan mental
Gangguan makan seperti anoreksia nervosa sering kali terkait dengan masalah kesehatan mental lainnya, seperti depresi, kecemasan, atau gangguan kecemasan sosial. Kesehatan mental yang buruk dapat memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.
3. Gangguan hubungan sosial
Anoreksia nervosa dapat menyebabkan isolasi sosial dan kesulitan dalam hubungan interpersonal. Individu dengan gangguan makan ini mungkin menarik diri dari teman dan keluarga karena kecemasan atau malu terkait dengan pola makan mereka.
4. Resiko kematian
Anoreksia nervosa adalah gangguan serius yang dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati. Komplikasi kesehatan fisik yang parah, seperti gagal jantung atau gangguan elektrolit yang mengancam jiwa, dapat terjadi pada individu dengan anoreksia nervosa yang parah.

No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com