Jembrana, dewatanews.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana telah menyediakan lokasi untuk relokasi pedagang Pasar Umum Negara (PUN) diantaranya, di areal parkir Pemkab Jembrana serta Pasar Ijogading. Revitalisasi Pasar Umum Negara (PUN) sekarang memasuki tahap pembongkaran dan pembersihan bangunan setelah sebelumnya dilaksanakan pengosongan pedagang yang berjualan.
Memastikan tahapan revitalisasi pasar berjalan lancar, Bupati I Nengah Tamba kembali melakukan peninjauan pembongkaran Pasar Umum Negara, pada Senin (4/9).
Tinggal menyisihkan beberapa kios, pihaknya memastikan sedikit lagi lahan pasar bisa dirapikan untuk segera dibangun.
"Kalau kita perhatikan hari ini sepertinya untuk hari H yang ditentukan oleh projek pemenang tender itu adalah bisa kita capai, tinggal ditambah alat berat saja ini persoalannya sudah selesai," ungkap Bupati Tamba.
Ia mengatakan kalau revitalisasi dari pemerintah pusat ini sesungguhnya bermaksud baik mengingat kondisi Pasar yang sudah dibangun sejak tahun 1955 dinilai kurang layak. Revitalisasi juga dimaksudkan untuk meningkatkan fungsi pasar agar lebih bersih nyaman dan ramai dikunjungi pembeli.
"Saya sebagai bupati tentu setiap saat kita ikuti perkembangannya agar berjalan lancar. Tentunya juga meminta maaf selama relokasi ada penurunan pembeli. Mohon bersabar, karena ini tujuannya baik untuk kita semua," ucapnya.
Lebih lanjut, Bupati Tamba merasa lega mengenai beberapa persoalan yang sempat terjadi,diawal proses pembongkaran dan pengosongan pedagang dipasar umum negara .
Termasuk upayanya mengakomodir aspirasi pedagang akan ukuran los yng lebih luas.
Namun, bersyukur dari hasil review pembesaran ukuran los dapat terpenuhi.
"Review sudah ada kabar jadi sudah ada ukuran 3x4 sudah lebih dari seratus, 3x3 juga ada segitu.Saya rasa temen temen pedagang bisa menerima dengan bahagia," ucapnya.
Sementara, terkait dengan penggeseran Pura Melanting Pasar Negara sesuai rencana gambar, pihaknya mengaku masih mengkordinasikan. Ia tidak ingin terburu buru mengambil keputusan namun akan terus mengkomunikasikan dengan tokoh, pengempon termasuk mapinunas (mohon petunjuk) kepada sulinggih di griya.
"Ini masih dikomunikasikan agar bangunan pura melanting bisa dibangun baru , seperti bangunan pasar yang juga baru . Dipindah sisi utara pasar sesuai asta kosala kosali tempat suci. Karena bangunan ini bukan situs harusnya bisa digeser dengan urutan upacara yang benar. Namun teknisnya kami akan putuskan setelah meminta petunjuk," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment
Redaksi DEWATA NEWS menerima komentar terkait artikel yang ditayangkan di DEWATA NEWS . Isi komentar menjadi tanggung jawab pengirim. Pembaca berhak melaporkan komentar jika dianggap tidak etis, kasar, berisi fitnah, atau berbau SARA. Redaksi DEWATA NEWS akan menilai laporan dan berhak memberi peringatan dan menutup akses terhadap pemberi komentar.
Terimakasih
www.dewatanews.com